Categories: Internasional

Ambil Hati Negara-Negara ASEAN, Tiongkok Rebut Pengaruh Kekuatan AS

KalbarOnline.com – Upaya damai antara Tiongkok dan Amerika Serikat masih menemui jalan buntu. Tiongkok justru berupaya meredam kekuatan Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

“Kunjungan Kepala Pertahanan Tiongkok di Asia Tenggara bulan ini akan mulai memutarbalikkan pengaruh AS yang tumbuh di kawasan itu,” kata para analis seperti dilansir dari VOA, Rabu (16/9).

Menteri Pertahanan Wei Fenghe bertemu dengan rekan-rekan regionalnya pada 7 September hingga 11 September di Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Filipina, sesuai laporan situs web pemerintah Tiongkok. Kunjungannya bertepatan dengan serangkaian pernyataan pejabat AS yang mengkritik ekspansi Tiongkok di Laut China Selatan dan komitmen AS untuk melindungi negara-negara yang merasa diremehkan oleh Tiongkok.

  • Baca juga: Tiongkok Mengalah Demi Investasi, Izinkan Tim Independen ke Xinjiang

“Perjalanan Wei pertama-tama ditujukan untuk mempertahankan hubungan Tiongkok di sekitar Asia Tenggara, di mana pemerintah mungkin tergoda untuk bergabung dengan aliansi anti-Tiongkok yang dipimpin AS,” kata para ahli.

“Idenya adalah untuk menjaga stabilitas di kawasan,” ungkap peneliti di Asia-Pacific Pathways to Progress Foundation Aaron Rabena.

“Tiongkok sangat peduli tentang itu. Ini terutama mengingat memburuknya hubungan dengan AS. Tiongkok tidak ingin frontal, jadi mereka ingin mengurangi ketegangan,” tambahnya.

Selama pertemuan, Wei mengemukakan pentingnya menjaga stabilitas di Laut China Selatan sesuai laporan Dewan Negara Tiongkok minggu lalu. “Tiongkok dan Filipina, misalnya harus mematuhi prinsip bahwa masalah regional harus diselesaikan oleh negara-negara kawasan melalui konsultasi dan mempertahankan perdamaian dan ketenangan di Laut China Selatan,” kata Wei pada 11 September setelah bertemu Filipina.

Pejabat AS telah meningkatkan tekanan di Laut China Selatan terhadap aktivitas maritim Tiongkok sejak Juli. AS tidak memiliki klaim di Laut China Selatan seluas 3,5 juta kilometer persegi, tetapi membantah argumen bahwa sekitar 90 persen jalur air tersebut adalah milik Tiongkok.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Juli menyebut klaim Tiongkok ilegal dan menjanjikan dukungan untuk negara-negara yang merasa terkena dampak. Pada Agustus, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan AS tidak akan menyerahkan satu inci pun kepada negara lain. Pompeo mengulangi kata-katanya pada acara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), 9 September 2020.

Kapal Angkatan Laut AS secara berkala memasuki laut yang disengketakan untuk operasi kebebasan navigasi, dan itu membuat Tiongkok marah. Negara-negara Asia Tenggara umumnya menghindari memihak salah satu negara adidaya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pedomani Amanat Pangdam XII, Dandim Putussibau Beri Arahan Jamdan ke Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Nasli  memberikan jam komandan (jamdan) kepada prajurit maupun…

4 hours ago

Program Krisan dan Gertam Cabai TP PKK Kalbar Sabet Penghargaan Tingkat Nasional

KalbarOnline, Surakarta - TP PKK Provinsi Kalimantan Barat berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional, di…

4 hours ago

Sutarmidji Kantongi Rekomendasi PAN Untuk Pilkada Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menerima rekomendasi resmi dari Partai Amanat Nasional…

5 hours ago

Peduli Dunia Pendidikan, Iriana Jokowi Beri Penghargaan ke Jubaidah

KalbarOnline, Solo - Jubaidah, seorang ibu rumah tangga di Kalbar yang menghabiskan sebagian waktunya untuk…

7 hours ago

Obat Anti Hipertensi Harus Tetap Diminum Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari ini…

9 hours ago

Dua Atlet Kalbar Raih Medali di Kejurnas PPLP Manado

KalbarOnline, Manado - Dua atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Kalimantan Barat…

9 hours ago