Categories: Nasional

Cermati Pasar Tradisional, Tingginya Mobilitas Masyarakat Jadi Ancaman

KalbarOnline.com – Masifnya paparan korona yang terjadi di pasar tradisional diduga karena tingginya mobilitas komunitas pasar. Mulai dari pedagang, pembeli, hingga supplier.

Kepala Disperindag Sleman, Mae Rusmi menjelaskan, mobililitas masyarakat pasar di wilayah Sleman didominasi dari berbagai daerah. Misalnya komoditas yang didatangkan dari wilayah Magelang, Semarang hingga Pantura. Karena mobilitas tinggi tersebut, upaya pencegahan telah dilakukan dengan mewajibkan supplier dari luar DIJ memiliki surat keterangan sehat.

“Meskipun demikian, hal itu tidak menjamin supplier tidak terpapar Covid-19,” jelas Mae sepeti dikutip Radar Jogja, Rabu (16/9).

Penularan yang terjadi di perjalanan, tambah Mae, masih bisa terjadi. Meskipun supplier sudah diisyaratkan memiliki surat keterangan sehat. “Mobilitas sangat cepat, orang keluar dan masuk,” tambah Mae.

Saat ini, pihaknya juga semakin memperketat penerapan protokol kesehatan. Bekerjasama dengan gugus tugas pasar, gugus tugas wilayah, dan Satpol PP Kabupaten Sleman untuk memberikan sanksi bagi para pelanggar protokol kesehatan.

Ditutupnya pasar selama tiga hari, tambah Mae, adalah untuk melakukan sterilisasi secara maksimum. Dalam upaya sterilisasi, PMI cabang Sleman dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman turut serta digandeng untuk melakukan pembersihan menyeluruh.

Mae berharap, dengan adanya temuan kasus di Pasar Cebongan membuat masyarakat semakin waspada dan semakin patuh terhadap protokol pencegahan Covid-19. Pihaknya pun akan semakin memperketat penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional di wilayah Sleman. “Semoga setelah sterilisasi, tanggal 18 September bisa buka, dan masyarakat bisa belanja lagi secara aman dan nyaman,” kata Mae.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sleman, Novita Krisnaini menjelaskan tracing terhadap pedagang dan keluarga yag kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dari Pasar Cebongan masih terus dilakukan. Untuk pedagang, tercatat 6 orang positif Covid-19 dan 9 lainnya masih reaktif usai dilakukan rapid test.

Untuk selanjutnya, akan dilakukan tes usap bagi sembilan pedagang yang reaktif. Selain pedagang, tracing juga dilakukan kepada keluarga. Dari data terakhir, total ada 19 orang positf Covid-19. Baik dari pedagang maupun keluarga. “Kemarin ada penambahan kasus baru, baru hari ini kemungkinan masuk data,” ungkap Novita.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

12 hours ago

Pemkab Kapuas Hulu Raih WTP ke 7 dari BPK RI Perwakilan Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari…

13 hours ago

Sinergi Semua Elemen, KPU Kayong Utara Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024

KalbarOnline, Kayong Utara - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada)…

13 hours ago

Kembalikan Berkas Pencalonan, Sutarmidji Harap Nasdem Bisa Seperti di Periode Lalu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas sebagai calon Gubernur Kalbar ke…

13 hours ago

Di PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan ke Presiden Jokowi Soal Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik Tanah Air

KalbarOnline, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam…

13 hours ago

Ditanya Peluang Kembali Berpasangan dengan Sutarmidji, Norsan Bantah Abu-abu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali ditanya soal peluangnya kembali berpasangan…

14 hours ago