Categories: Internasional

Demi Generasi Masa Depan, AS dan Tiongkok Diminta Berdamai

KalbarOnline.com – Amerika Serikat dan Tiongkok diminta mencari cara untuk mengatasi konflik yang saat ini terjadi. Perbedaan dan ketegangan selama ini diharapkan bisa diatasi. Pasalnya, hubungan jangka panjang antara kedua negara terbesar di dunia itu sebenarnya saling menguntungkan dan penting bagi dunia lainnya.

Berdasar itu, Tiongkok dan AS diminta segera berdamai. Tujuannya agar keduanya berpikir panjang dan tidak mengedepankam ego masing-masing.

  • Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok

“Demi anak-anak dan cucu-cucu, kami harus mencari cara untuk menghadapi Tiongkok,” kata mantan Duta Besar AS untuk Tiongkok, Max Baucus seperti dilansir dari XinHua.

“Amerika Serikat juga harus mengembangkan rencana strategis jangka panjang scera hormat kepada Tiongkok,” tambahnya.

Baucus membuat pernyataan pada diskusi tentang hubungan AS-Tiongkok yang diadakan secara virtual oleh Kamar Dagang Umum Tiongkok-AS (CGCC) pada Rabu lalu. Baucus yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Tiongkok dari 2014 hingga 2017, menggarisbawahi pentingnya lebih banyak upaya untuk membangun hubungan jangka panjang dengan Tiongkok. Dia menyebut kedua negara saling membutuhkan. “Kami membutuhkan satu sama lain,” katanya.

Dia menilai keretakan antara kedua negara harus diatasi. Dia menilai AS harus mengakui pencapaian besar Tiongkok selama empat dekade terakhir. Baucus mencatat bahwa AS harus mengambil sikap yang lebih rasional terhadap pembangunan Tiongkok.

“Tiongkok tidak dapat dihalangi untuk bangkit,” tegasnya. “Kami harus mengakui itu sebagai orang Amerika dan mulai bekerja dengan Tiongkok,” imbuhnya.

Baucus menyarankan agar AS dan Tiongkok berusaha mencari cara untuk bekerja sama di berbagai bidang, termasuk standar yang berkaitan dengan teknologi. “Itu upaya positif yang dapat kami lakukan ketimbang saling kritik,” ungkapnya.

Para ahli mendesak upaya untuk mengurangi ketegangan antara AS dan Tiongkok. Seorang analis di perusahaan konsultan PwC Craig Stronberg mengatakan proteksionisme AS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sehingga memengaruhi perusahaan Tiongkok dan perusahaan asing lainnya. Namun, menurutnya komunitas bisnis dari kedua negara sebenarnya memahami sifat hubungan yang saling menguntungkan.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

4 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

6 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

6 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

6 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

6 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

6 hours ago