Categories: Nasional

Kondisi RS Masih Penuh, Pemerintah Telah Klaim Kendalikan Covid-19

KalbarOnline.com – Pemerintah mengklaim sudah berhasil mengendalikan Covid-19 di tanah air. Padahal jika melihat data kasus baru, jumlahnya rata-rata 3 ribu kasus per hari. Belum lagi angka pasien meninggal akibat Covid-19, Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dari sisi jumlah atau fatality rate. Kini sidah 8.025 jiwa meninggal akibat Covid-19.

Menanggapi klaim pemerintah tersebut, Juru Bicara KawalCOVID19, Miki Salman mengatakan semestinya yang menjadi patokan keberhasilan mengendalikan wabah Covid-19 bukan angka kesembuhan. Tapi, bagaimana melihat kondisi di lapangan, apakah kapasitas rumah sakit cukup, apakah semua orang yang butuh perawatan bisa mendapatkan pelayanan.

“Di banyak tempat sudah mulai kesulitan mencari RS rujukan,” sebut Miki.

Menurutnya, pemerintah ingin tampil baik. Sifatnya tak mau disalahkan. Angka kasus jelas-jelas tak terkendali dibanding negara mana pun.

“Masih bilang cukup terkendali walau data mengatakan lain tapi secara epidemiologis, mungkin bukan wajar’ atau tidak, tapi tidak benar. Indikator yang lebih penting daripada angka kesembuhan,” ungkapnya.

“Benar (memang) aneh, tapi enggak heran (soal klaim pemerintah). Memang yang ada begitu tapi keanehan itu sudah wajar di negara ini, jadi kami enggak heran,” tegas Miki Salman.

Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Abdul Kadir mengatakan dalam Simposium Nasional Dies Natalis 64 Universitas Hasanuddin yang disiarkan langsung akun YouTube FKM UNHAS, Selasa (1/9) bahwa Indonesia sudah berhasil mengendalikan Covid-19. Hal itu dilihat dari sisi kesembuhan pasien yang terus bertambah.

“Kita sudah berhasil mengendalikan Covid-19 terlihat dari angka kasus kesembuhan yang terus bertambah. Yang terpenting bagaimana melakukan tatanan kehidupan baru dengan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, mencuci tangan, dan physical distancing. Itu yang penting, enggak perlu lagi lockdown atau PSBB. Kalau begitu apa yang terjadi? Ekonomi kita tak bergerak, negara akan resesi. Terjadi konflik sosial di mana-mana,” katanya.

Di satu, sis kondisi di lapangan saat ini, rumah sakit sudah semakin penuh. ICU tak cukup lagi menampung pasien. “ICU kami sudah penuh,” kata Juru Bicara RS Persahabatan dr. Erlina Burhan kepada KalbarOnline.com baru-baru ini.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Maju Pilkada, Romi Wijaya Mengundurkan Diri dari Penjabat Bupati Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Romi Wijaya menyatakan kalau ia telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya…

14 mins ago

Sembari Lestarikan Budaya, Windy Harap Barape’ Sawa’ Mampu Dongkrak Jumlah Wisatawan ke Kalbar

KalbarOnline, Bengkayang - Penjabat (Pj) Ketua TP PKK yang juga merupakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga…

28 mins ago

PJ Gubernur Harisson Lantik Gutmen Nainggolan Sebagai Pj Bupati Landak yang Baru, Gantikan Samuel

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson melantik Pj Bupati Landak yang baru,…

44 mins ago

Buka Open Turnamen Bola Voli, Sekda Kapuas Hulu Minta Pemain dan Penonton Junjung Tinggi Sportivitas

KalbarOnline, Putussibau - Sekda Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka open turnamen bola voli se-Kabupaten Kapuas…

9 hours ago

Organisasi Jurnalis di Pontianak Gelar Aksi Damai Tolak RUU Penyiaran

KalbarOnline, Pontianak - Sejumlah organisasi profesi jurnalis dan media di Kalimantan Barat berkolaborasi menggelar aksi…

12 hours ago

Polsek Pontianak Selatan Amankan Sekelompok Bocil Meresahkan, Ada Bong dan Lem

KalbarOnline, Pontianak - Patroli Enggang Selatan Polsek Pontianak Selatan mengamankan sekelompok bocil (bocah cilik) yang…

12 hours ago