Categories: Nasional

WHO Sebut Vaksin Covid-19 Belum Tersedia Hingga Pertengahan 2021

KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua peneliti dalam uji coba klinis vaksin Covid-19 untuk lebih teliti dan tak terburu-buru. Sebab uji klinis vaksin membutuhkan waktu yang lama dan diperkirakan tak akan selesai hingga pertengahan 2021. WHO mengingatkan agar vaksin yang diberikan nanti dipastikan efektif dan aman.

Juru Bicara WHO Margaret Harris mengungkapkan, sejauh ini belum ada satupun vaksin yang sudah menunjukkan sinyal jelas merespons antibodi. Setidaknya WHO mencari minimal 50 persen tingkat kemanjuran atau efektivitas vaksin tersebut.

“Tak satu pun dari kandidat vaksin dalam uji klinis lanjutan sejauh ini yang menunjukkan sinyal jelas kemanjuran pada tingkat setidaknya 50 persen yang dicari oleh WHO,” kata juru bicara Margaret Harris seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (5/9).

Sehingga, Harris menegaskan, ketika banyak negara mengumumkan kesiapan vaksinnya, pihaknya masih ragu kalau pengadaannya bisa dilakukan dengan cepat. “Kami benar-benar tidak melihat vaksinasi bisa dilakukan sampai pertengahan tahun depan,” kata Harris dalam pengarahan PBB di Jenewa.

Seperti diketahui, Rusia memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 pada Agustus setelah kurang dari dua bulan pengujian pada manusia. Beberapa ahli Barat pun mempertanyakan keamanan dan kemanjurannya. Sementara itu, Pejabat kesehatan masyarakat AS dan Pfizer mengatakan pada Kamis (4/9) bahwa vaksin dapat siap untuk didistribusikan paling cepat akhir Oktober.

Tapi, ungkap Harris, tahap 3 uji Covid-19 memakan waktu lebih lama. “Karena kita perlu melihat seberapa protektif vaksin itu dan kita juga perlu melihat seberapa aman vaksin itu,” tambahnya.

Fase 3 mendorong uji klinis besar-besaran di antara manusia. Semua data dari uji coba harus dibagikan dan dibandingkan.

“Banyak orang telah divaksinasi saat ini, tapi apakah vaksin itu bekerja? Pada tahap ini kami tidak memiliki sinyal yang jelas apakah vaksin tersebut aman dan bermanfaat,” katanya.

Aliansi vaksin WHO dan GAVI memimpin rencana alokasi vaksin global yang dikenal sebagai COVAX yang bertujuan untuk membantu membeli dan mendistribusikan suntikan secara adil. Fokusnya adalah memvaksinasi orang-orang yang paling berisiko tinggi di setiap negara seperti petugas kesehatan.

“Pada dasarnya, pintunya terbuka. Kami terbuka. Yang dimaksud dengan COVAX adalah memastikan semua orang di planet ini akan mendapatkan akses mendapatkan vaksin,” kata Harris.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

PWI Kalbar Dukung Komitmen Pelaksanaan PPDB Tahun 2024

KalbarOnline, Pontianak - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalbar ikut berpartisipasi dalam penandatanganan komitmen bersama…

2 hours ago

Begini Kronologi Kecelakaan Maut Bus PT Cargill yang Tewaskan Pengendara Motor di Marau

KalbarOnline, Ketapang - Seorang saksi mata mengungkapkan bagaimana kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus sekolah…

6 hours ago

Ini Daftar 65 Anggota Dewan Kalbar Terpilih Hasil Pemilu 2024

KalbarOnline, Pontianak - KPU Provinsi Kalbar telah menetapkan sebanyak 65 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah…

7 hours ago

Pria Berusia 69 Tahun di Wajok Hulu Mempawah Hilang Saat Pergi di Kebun

KalbarOnline, Mempawah - Seorang pria berusia 69 tahun bernama Usman bin Agus hilang saat pergi…

7 hours ago

Sinergi Kemendikbudristek dan Pemerintah Daerah, Bangun Ekosistem Pendidikan Digital

KalbarOnline, Bandung - Dalam rangka memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah terkait pemanfaatan platform teknologi pendidikan…

8 hours ago

Pemkot Pontianak Komitmen Laksanakan PPDB Secara Objektif, Transparan dan Akuntabel

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menjelaskan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru…

8 hours ago