Categories: Nasional

Survei: Tenakes yang Sudah Menikah Lebih Lelah Batin Selama Pandemi

KalbarOnline.com – Tak bisa bertemu pasangan, anak, dan keluarga tentunya menyedihkan. Momen menyiksa batin itu menimpa sejumlah dokter dan tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19. Banyak dari mereka yang memilih tak pulang ke rumah karena takut menulari virus pada anak, istri, atau suaminya.

Kondisi ini pun membuat mereka stres. Dalam survei hasil riset Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), ternyata ada kaitannya antara status pernikahan dengan kelelahan yang dihadapi tenakes. Mereka yang sudah menikah dan keluarga ternyata lebih lelah secara batin dan stres secara psikis. Tentu saja, karena mereka rindu keluarga di tengah lonjakan pasien yang setiap hari harus ditangani.

“Memang yang menikah dari responden kami, ya risikonya lebih besar terjadi burnout atau kelelahan. Manusia tak bisa terlepas dari kasih sayang keluarga. Di tengah beban kerja, secara tak langsung pasti kita sebagai manusia pasti kangen dan rindu,” kata Ketua Tim Peneliti Dr. dr. Dewi Soemarko, MS, SpOK, dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/9).

“Anda bisa membayangkan bayangkan tenakes tak pulang-pulang sementara anak, istri, dan suami menunggu di rumah. Perasaan itu terpendam. Menunggu berbulan- ulan akan menimbulkan semacam kelelahan di batin kita. Miris juga,” tambah Dewi.

Hasil survei menunjukkan bahwa tenakes yang sudah menikah mengalami 2 gejala burnout yakni keletihan emosi dan kehilangan rasa percaya diri. Menurutnya, burnout adalah kumpulan gejala-gejala psikologis yang terdiri dari stresor dan konflik di tempat kerja. Burnout sudah menjadi penyakit yang masuk kepada diagnosis klinis.

Ada 3 gejala yang dialami tenakes saat kelelahan. Yaitu keletihan emosi, sikap terserah, dan kehilangan rasa percaya diri.

“Ada suatu momen di mana tenakes mengalami rasa kehilangan percaya diri apakah mampu mengatasi pekerjaannya. Tenakes saat ini stres. Dengan pandemi Covid-19 ini beban besar ada di sistem pelayanan kesehatan,” kata Dewi.

Dirinya tak ingin jika ini dibiarkan berkepanjangan maka akan mengganggu mental tenakes di masa depan. Sebab untuk mendidik mereka saja membutuhkan waktu yang tak singkat. “Tenakes ini adalah aset yg harus dijaga untuk masa depan pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

42 seconds ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

38 mins ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

4 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

8 hours ago

Pria di Pontianak Ditangkap Polisi Usai Rampas Kalung Emas Seorang Wanita

KalbarOnline, Pontianak - Seorang pria berinisial Ib (48 tahun) di Pontianak ditangkap Tim Macan Unit…

9 hours ago

Polres Kubu Raya Ungkap 16 Kasus Kekerasan Anak Selama 2024

KalbarOnline, Kubu Raya - Satreskrim Polres Kubu Raya mengungkapkan selama 2024, terhitung dari Januari hingga…

10 hours ago