Categories: Nasional

Polri Sebut Tantangan Pilkada di Masa Pandemi Lebih Sulit

KalbarOnline.com – Wakil Ketua Satuan Tugas Nusantara (Satgasnus) Mabes Polri, Brgjen Pol Umar Effendi mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggelar kampanye saat Pilkada serentak 2020. Hal ini tak lepas dari situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih berlangsung.

Umar mengatakan perkembangan penularan Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Bahkan trennya masih terus naik seperti di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Oleh karena itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan supaya mencegah terjadinya penularan di tempat umum.

“Tema pada diskusi kali ini adalah apakah ada kaitannya politisasi dan sebagainya. Saya memandangnya kami dari satgas nusantara, yang ditujukan dalam tugas-tugas kita adalah sebagai cooling system pada nanti pilkada serentak,” ujar Umar dalam diskusi virtual bertajuk Menjaga NKRI di Tengah Politisasi Penanggulangan Pandemi Covid-19, Kamis (3/9).

Atas dasar itu, Umar menilai perlu ada langkah-langkah yang jelas agar pandemi Covid-19 tidak menjadi bahan politisasi saat kampanye berlangsung. Ia khawatir, kondisi ini dimanfaatkan oleh elit-elit politik tertentu untuk mengambil keuntungan.

“Tetapi masyarakat yang menerima dampaknya. Ini yang harus kita hindari,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Umar mengatakan, Polri sudah mulai mencatat sejumlah kasus yang berkaitan dengan Covid-19 yang terjadi sebelum masa kampanye. Antara lain penyalahgunaan bantuan sosial, penambahan pasien sekaligus klaster baru Covid-19, termasuk pro dan kontra sistem pembelajaran siswa di rumah.

“Ini juga menjadi bahan politisasi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kemudian bertambahnya pemutusan hubungan kerja, artinya pengangguran terus bertambah. Kemudian naiknya tindak pidana di tengah pandemi yang terjadi. Apalagi dijambret, perampokan, street crime itu bertambah,” ucapnya.

“Kemudian yang tidak kalah penting untuk diantisipasi adalah penyebaran hoaks ketika pandemi. Tadi hal yang tidak ada di dalam dunia nyata tapi diberitakan di dunia maya. Menjadi hoaks sehingga terjadi kekisruhan,” imbuhnya.

Umar menilai, Pilkada pada masa pandemi Covid-19 seperti ini akan menjadi sangat kompleks. Tantangannya akan lebih sulit dibanding saat Pilkada biasa. Pada masa seperti sekarang, baik penyelenggara maupun peserta akan menerapkan penyesuaian dengan kondisi sekarang.

“Artinya covid ini sudah cukup rawan, ditambah lagi mulainya tahapan Pilkada. Artinya ada kelompok-kelompok masyarakat nanti yang pro calon satu, pro calon dua dan sebagainya. Ini juga akan menimbulkan gesekan,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Bingkisan Kebahagiaan PLN untuk Warga Kalsel yang Membutuhkan

KalbarOnline.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran…

12 mins ago

Dekranasda Kalbar Dukung Gallery Rika Ayub Design Turut Majukan Fashion Wastra Khas Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy…

3 hours ago

Pentingnya Imunisasi Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

KalbarOnline, Pontianak - Setiap orang memiliki imunitas yang berbeda, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit…

3 hours ago

Pemkab Kayong Utara Matangkan Persiapan Rakor Pengendalian Inflasi Berikutnya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Minggu…

3 hours ago

Pemkot Pontianak Dorong Posyandu Naik Kelas

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah berencana untuk mendorong posyandu agar dapat naik…

4 hours ago

Memahami KBGO yang Rentan Menyasar Jurnalis Perempuan

KalbarOnline, Pontianak - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Barat menggelar workshop Kekerasan Berbasis Gender…

4 hours ago