Categories: Internasional

Langkah Ekstrem AS, Usir 15 Peneliti Tiongkok Kembali ke Negaranya

KalbarOnline.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memberi tekanan kepada Tiongkok dan kali ini lewat ranah pendidikan. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa Trump mempertimbangkan akan membatasi pelajar Tiongkok di AS.

Selain itu, belasan peneliti Tiongkok bakal dipaksa meninggalkan AS setelah universitas di Texas menangguhkan program beasiswa yang didanai pemerintah Tiongkok. Muncul pengawasan yang meningkat dari para sarjana Tiongkok di universitas AS atas kekhawatiran tentang pencurian kekayaan intelektual. Kondisi tersebut dikhawatirkan memunculkan sentimen xenofobia.

Baca juga: Trump Tetap Bela Simpatisannya Meski Telah Tembak Mati Dua Warga AS

Ketegangan antara AS dan Tiongkok memang telah meluas ke bidang akademis. Pada Mei, pemerintahan Trump bergerak untuk membatasi mahasiswa pascasarjana dan peneliti yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Baru-baru ini AS menetapkan Institut Konfusius yakni program yang dijalankan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengajarkan bahasa dan budaya Tiongkok sebagai misi asing yang ditujukan pada universitas-universitas AS. Tiongkok sendiri telah membantahnya dan menjelaskan bahwa itu bentuk pertukaran budaya antarnegara.

“Memang, tidak setiap mahasiswa Tiongkok yang ada di sini bekerja atas nama atau atas perintah dari Partai Komunis Tiongkok. Tapi, itu adalah sesuatu yang dianggap serius oleh Presiden Trump,” beber Pompeo seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis (3/9).

Pada minggu lalu University of North Texas (UNT) memberi tahu 15 mahasiswa pascasarjana lewat email bahwa mereka akan mengakhiri hubungan dengan peneliti yang didanai oleh Dewan Beasiswa Tiongkok yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan Tiongkok. Tidak ada alasan yang jelas, tetapi email tersebut mengatakan orang-orang yang terkena dampak akan memiliki waktu 30 hari untuk meninggalkan negara itu mulai 31 Agustus. Email tersebut dibagikan oleh Liang Yuheng, alumnus UNT yang lulus tahun lalu, dan membuat petisi untuk meminta keputusan tersebut dicabut.

“Saya terkejut, sangat terkejut,” ungkap Liang yang telah berkomunikasi dengan 15 peneliti.

“Saya tidak tahu mengapa universitas memutuskan untuk mengeluarkan semua orang yang didanai di bawah CSC. Sekarang semua orang menjual mobil dan barang-barang mereka, berurusan dengan perumahan mereka, dan mendiskusikan masa depan mereka dengan mentor mereka,” tambahnya.

Petisi yang dibuat Liang telah mengumpulkan lebih dari 4.400 tanda tangan. Para peneliti menegaskan bahwa mereka bukan ancaman bagi universitas atau AS. Mereka sekarang dipaksa untuk kembali ke Tiongkok di tengah pandemi.

Pihak administrasi dari University of North Texas belum merespons. Universitas hanya memposting di akun Twitter-nya sebagai tanggapan atas petisi tersebut bahwa keputusan itu terbatas pada peneliti yang berkunjung dan tidak memengaruhi siswa yang terdaftar dan belajar di universitas. Sementara itu, Dewan Beasiswa Tiongkok juga belum merespons.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Data Januari – Mei 2024, 15 Tersangka Narkoba di Kapuas Hulu Didominasi Anak Muda

KalbarOnline, Putussibau - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kapuas Hulu, IPTU Jamali mengungkapkan, bahwa pihaknya…

7 hours ago

Wakili Bupati, Absalon Buka Sosialisasi dan Rakor Persiapan Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Kemasyarakatan dan SDM, Absalon membuka…

8 hours ago

Terbang ke Jakarta, Sekda Kapuas Hulu Rapat Bersama Dirjen Kemendagri, Bahas Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

KalbarOnline, Jakarta - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri rapat koordinasi dan konsultasi…

8 hours ago

Pj Gubernur Harisson Ajak Pemuda Ambil Bagian Turunkan Angka Stunting Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengapresiasi niat baik dan usaha dari para…

8 hours ago

Pj Gubernur Harisson Pimpin Rapat Gerakan Orang Tua Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memimpin rapat Gerakan Orang Tua…

8 hours ago

Pj Wali Kota Imbau Sekolah Gelar Acara Perpisahan Secara Sederhana

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengimbau sekolah-sekolah khususnya SD dan SMP…

8 hours ago