Categories: Internasional

Beri Instruksi Kepala Bea Cukai, Duterte: Tembak Penyelundup Narkoba!

KalbarOnline.com – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, terus menyatakan perang terhadap peredaran narkoba di negaranya. Hanya saja, Duterte sepertinya masih melegalkan tindakan-tindakan kontroversial. Terbaru, dia menginstruksikan kepada Kepala Bea Cukai Filipina untuk menembak mati penyelundup narkoba.

Duterte sendiri membantah mengizinkan pembunuhan terhadap penyelundup narkoba di luar hukum. Menurutnya, apa yang diperintahkan kepada aparat berwenang sesuai dengan hukum lantaran penjahat narkoba lebih berbahaya. Kendati demikian, apa yang dilakukan Duterte dinilai penggiat kemanusiaan sangat bertentangan dengan HAM.

Toh, Duterte memiliki dalih lain. Dia dan polisi nasional, yang memimpin penegakan kampanye anti-narkoba, mengatakan sebagian besar tersangka yang dibunuh oleh polisi karena melawan dan mengancam nyawa penegak hukum yang bertugas.

Duterte dalam pidato terbarunya dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi memberikan perintah kepada Komisaris Biro atau Kepala Bea Cukai, Rey Leonardo Guerrero, untuk bertindak tegas terhadap penyelundup narkoba. Guerrero, pensiunan jenderal militer dan mantan kepala staf militer, memang tidak hadir dalam rapat tersebut. Namun, Duterte mengatakan telah bertemu Guerrero dan dua pejabat lainnya sebelum rapat kabinet.

“Narkoba masih mengalir di negeri kita melalui bea cukai,” sebut Duterte. “Saya telah menyetujui pembelian senjata api dan sampai sekarang Anda (Guerrero) belum membunuh satu pun. Saya bilang padanya, ‘lakukanlah’,” imbuh Duterte seperti dilansir The Guardian.

“Narkoba masih mengalir masuk. Saya ingin Anda (Guerrero membunuh (penyelundup) di sana. Saya akan mendukung Anda dan Anda tidak akan dipenjara. Jika itu penyelundup narkoba, tembak dan bunuhlah. Itu hukumnya,” tegas Duterte.

Dikabarkan sampai saat ini lebih dari 5.700 tersangka narkoba yang sebagian besar dari masyarakat miskin telah tewas dalam kampanye anti-narkoba Duterte. Hal itu membuat penggiat HAM dan pemerintah barat mendesak dilakukan pemeriksaan terhadap Duterte terkait dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan di pengadilan pidana internasional.

Duterte sendiri berjanji untuk terus melanjutkan tindakan keras dalam memerangi narkoba di Filipina dalam dua tahun sisa jabatannya sebagai presiden.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

7 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

9 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

9 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

9 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

9 hours ago