Categories: Nasional

Sembilan Kota Miliki Kasus Aktif Covid-19 di Atas 1.000

KalbarOnline.com – Sejumlah daerah perlu lebih waspada dengan potensi penularan Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, setidaknya ada sembilan kota yang memiliki kasus aktif di atas 1.000. Kasus aktif itu adalah pasien yang sedang menjalani perawatan. Baik di RS maupun mandiri.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menuturkan, kasus aktif tertinggi ada di kota-kota besar. Yakni, Kota Semarang (2.317 orang), Jakarta Pusat (1.916), Medan (1.432), dan Surabaya (1.355). Kemudian, Jakarta Selatan (1.338), Jakarta Timur (1.327), Jakarta Utara (1.276), Makassar (1.209), dan Jakarta Barat (1.135).

’’Ini perlu jadi perhatian pimpinan daerah serta seluruh anggota masyarakat agar mengantisipasi dan mendorong agar kasus-kasus tersebut bisa menjadi lebih baik,” jelas Wiku dalam paparannya di kantor presiden kemarin (1/9).

Provinsi dengan kasus aktif tertinggi masih ditempati DKI Jakarta dengan 7.720 kasus, Jawa Timur (5.115), Jawa Barat (4.560), Jawa Tengah (3.922), serta Sumatera Utara (2.552).

Baca juga: 100 Dokter Gugur karena Covid-19, IDI Minta Diberi Perlindungan Ekstra

Di tingkat provinsi, kasus meninggal tertinggi masih ditempati Jatim dengan 2.349 kematian. Lalu, DKI Jakarta (1.183), Jateng (990), Sulsel (360), serta Kalsel (353).

Satgas juga memonitor temuan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tentang virus yang bermutasi. Yakni, virus D614G yang menjadi bagian SARS-CoV-2. Virus itu memang menginfeksi, tapi potensi penularannya belum bisa disimpulkan. Proses penelitian dan investigasi terkait virus tersebut terus dilakukan lembaga penelitian bersama Kemenkes.

Untuk saat ini, patokan yang digunakan adalah data klinis dari berbagai negara di dunia. Salah satunya, Inggris. Di sana ada laporan 999 kasus Covid-19 dengan kondisi pasien terinfeksi D614G. Laporan itu menyebut virus D614G memiliki tingkat RNA yang lebih tinggi. ’’Tetapi, mereka tidak menemukan perbedaan dalam hasil rawat inap,’’ tutur Wiku.

Baca juga: Dokter Seminggu Hanya Dijatah Satu Masker N95

Ada pula dukungan hasil riset independen lainnya di Amerika Serikat. Studi tersebut meneliti 175 pasien Covid-19 di Seattle serta 88 pasien di Chicago dan Illinois. Bukti saat ini menunjukkan bahwa virus D614G belum terlalu penting jika dibandingkan dengan faktor risiko lainnya. Yakni, usia dan penyakit penyerta pasien.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

6 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

9 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

10 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

11 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

11 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

11 hours ago