Categories: Kesehatan

Kurang Tidur Bisa Memicu Diabetes Lho!

Gaya hidup tidak sehat, riwayat kesehatan keluarga dan makanan yang dikonsumsi, dapat membuat Kamu berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Tapi, apakah Kamu tahu bahwa kebiasaan tidur ikut berperan dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2? Ya, kurang tidur bisa memicu diabetes!

Faktanya, kurang tidur merupakan faktor risiko yang sering diabaikan, namun berpengaruh besar untuk diabetes tipe 2, penyakit yang melibatkan terlalu banyak glukosa dalam darah.

Alasan utama bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena kadar hormon Kamu menjadi rusak. Dengan kurang tidur, lebih sedikit insulin dilepaskan dalam tubuh setelah Kamu makan.

Padahal, tubuh mengeluarkan lebih banyak hormon stres seperti kortisol yang membantu Kamu tetap terjaga, namun mempersulit insulin melakukan tugasnya secara efektif. Dan, terlalu banyak glukosa tetap dalam aliran darah dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca juga: Suplemen Terbaik untuk Diabetes

Kurang Tidur Bisa Memicu Diabetes

Dalam beberapa tahun terakhir, durasi tidur yang kurang optimal menjadi gaya hidup tak sehat masyarakat saat ini. Durasi tidur yang tidak cukup diakui sebagai masalah kesehatan dan telah dimasukkan sebagai prioritas kesehatan nasional pada Healthy People 2020. Ada banyak penelitian yang mengaitkan kebiasaan tidur dengan hasil kardiometabolik merugikan seperti obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan stres.

“Durasi tidur yang tidak mencukupi dapat memicu disregulasi metabolisme dan peningkatan respons imun, mengakibatkan disregulasi nafsu makan dan penyakit kardiometabolik (gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan, di antaranya diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal,” kata Michael A. Grandner, peneliti.

Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur dikaitkan dengan resistensi insulin dan intoleransi glukosa. Maka dari itu, apabila Kamu tidur hanya empat hingga enam jam per malam, dapat memengaruhi tubuh menjaga sensitivitas insulin dan mengendalikan kadar gula darah.

“Ketika kurang tidur, Kamu cenderung merasa lelah dan jarang berolahraga. Padahal, olahraga teratur sangat penting bagi pasien diabetes mengelola berat badan dan mengontrol gula darah,” tutur Michael.

Baca juga: Memiliki Diabetes dan Hipertensi Sekaligus, Ini yang Harus Dilakukan!

Tidur Minimal 7 Jam

Beberapa waktu lalu, penelitian yang diadakan oleh American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society merilis rekomendasi untuk durasi tidur pada orang dewasa. Penelitian tersebut merekomendasikan 7 jam atau lebih menjaga kesehatan dan fungsi yang optimal.

Jadi, untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya, dianjurkan untuk tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan anjuran National Sleep Foundation yang menganjurkan orang dewasa untuk tidur 7 jam demi mendapatkan kesehatan yang optimal.

“Setiap kali ada pasien dengan kadar gula darah tidak terkontrol datang untuk memeriksakan kesehatannya, saya bertanya bagaimana jam tidur mereka di malam hari. Umumnya, jawaban yang saya terima ialah tidak sehat alias kurang tidur,” kata Maarouf RD, direktur di Stark Diabetes Center, University of Texas Medical Branch, Galveston, Amerika Serikat.

Ya, diabetes dan masalah tidur saling berkaitan satu sama lain. Diabetes dapat menyebabkan Kamu mengalami kurang tidur. Dan, terdapat bukti bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

“Kadar gula darah tinggi merupakan peringatan bagi penderita diabetes bahwa mereka memiliki masalah tidur karena alasan lain. Biasanya, orang yang lelah akan makan lebih banyak karena ingin mendapatkan energi. Itu berarti, mereka akan mengonsumsi gula atau makanan lain yang bisa meningkatkan kadar gula darah,” jelas Maarouf.

Maka dari itu, agar bisa tidur dengan nyenyak di malam hari, Kamu harus mengonsumsi makanan yang sehat dan mengendalikan gula darah. “Jika gula darah terkendali, Kamu akan mendapatkan kualitas tidur yang bagus di malam hari dan terbangun di pagi hari dengan perasaan luar biasa karena memiliki banyak energi,” tutur Maarouf.

Baca juga: Penderita Hipertensi dan Diabetes, Jangan Tidur Kurang dari 6 Jam!

Referensi:

Sleep Foundation. The Link Between a Lack of Sleep and Type 2 Diabetes

NCBI. Sleep Duration and Diabetes Risk: Population Trends and Potential Mechanisms

WebMD. The Sleep-Diabetes Connection

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

1 hour ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

1 hour ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

1 hour ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

1 hour ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

6 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

17 hours ago