Categories: Nasional

Virus Korona Bisa Menyebar Lewat Airborne, Bioskop Diminta Tak Dibuka

KalbarOnline.com – Beberapa pakar lintas bidang ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meminta Pemerintah DKI untuk menunda pembukaan bioskop. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah jaga jarak dan ruangan bioskop yang tertutup membuat bioskop rentan menjadi penularan Covid-19.

Sebab, penyebaran atau transmisi virus korona penyebab Covid-19 kemungkinan dapat terjadi melalui airborne. Ketua Satuan Tugas COVID-19 FKUI dr. Anis Karuniawati, SpMK(K), PhD mengatakan berdasarkan scientific brief yang diterbitkan WHO, penyebaran virus korona tak hanya lewat droplet. Tapi juga airborne, kontak langsung, kontak tidak langsung (fomite), fecal oral, darah, ibu ke anak, dan hewan ke manusia.

Transmisi secara airborne adalah penyebaran mikroba, dalam hal ini virus korona melalui aerosol, tetap bersifat infeksius meskipun terbawa angin dalam jarak jauh. Pada awalnya diketahui bahwa penyebaran virus dapat terjadi ketika dilakukan tindakan medis yang mengakibatkan terbentuknya aerosol (aerosol generating procedures).

  • Baca juga: Anies Segera Buka Bioskop di Jakarta dengan Protokol Ketat

Namun demikian, beberapa data hasil penelitian membuktikan bahwa aerosol mengandung virus dapat terbentuk dari droplet yang mengalami penguapan ataupun ketika seseorang berbicara atau bernapas. SARS-CoV-2 dapat bertahan dalam keadaan hidup pada aerosol selama 3-16 jam tergantung suhu, kelembaban dan kepadatan orang.

Penemuan ini didukung dengan adanya laporan beberapa klaster Covid-19 yang berhubungan dengan berkumpulnya sekelompok orang di dalam ruang tertutup. Misalnya pada kegiatan paduan suara, restoran, dan fitness. Ruangan tertutup tersebut juga merupakan ruangan dengan
ventilasi yang tidak optimal dan kegiatan atau pertemuan dalam waktu yang relatif lama.

“Ruangan bioskop pada umumnya adalah ruangan tertutup tanpa ventilasi dengan pendingin udara yang bersikulasi di dalam ruangan. Apabila ada 1 orang pengunjung saja tanpa gejala tapi mengandung SARS-CoV-2 maka akan berpotensi menjadi sumber penyebaran virus kepada pengunjung lainnya,” katanya kepada wartawan baru-baru ini.

  • Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Bioskop Bisa Tingkatkan Imunitas Masyarakat

“Durasi film yang minimal 1,5 jam akan meningkatkan waktu paparan dan meningkatkan jumlah partikel aerosol yang terhirup,” tegasnya.

Data yang juga harus dipertimbangkan adalah bahwa seseorang yang tampak sehat, tanpa keluhan tidak menjamin bebas dari SARS CoV. Orang tanpa gejala inilah yang bisa menjadi sumber penularan di komunitas.

“Kami tetap untuk mengingatkan semua masyarakat tentang hal ini,” tegas Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

7 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

7 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

7 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

7 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

10 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

10 hours ago