Categories: Nasional

Jika Covid-19 Selesai, Menko PMK: Kejar Ketertinggalan Pendidikan

KalbarOnline.com – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih menuai banyak kritik di tengah pandemi Covid-19. Mulai dari masalah keterbatasan akses internet hingga kurangnya pemahaman orang tua terhadap pendidikan itu sendiri disinyalir bisa berdampak terhadap penurunan kualitas belajar siswa.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan perlunya langkah-langkah kreatif, terutama dalam dunia pendidikan untuk menyelamatkan Indonesia dari kehilangan generasi di masa depan.

“Keberadaan PJJ ini menjadi masalah yang cukup serius. Kalau tidak diambil langkah-langkah yang juga serius akan sangat membahayakan,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Sabtu (22/8).

Ia menyebutkan, dari segi waktu maupun perkembangan anak dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi terhambat. Padahal, pendidikan merupakan salah satu variabel dari indikator makro pembangunan manusia Indonesia.

Dengan adanya wabah Covid-19, menurut Muhadjir, target pembangunan manusia Indonesia yang dicanangkan oleh Kemenko PMK terutama di sektor pendidikan pasti akan terhambat atau tertunda. “Karena itu setelah Covid ini selesai akan kita evaluasi dan akan kita kaji kembali bagaimana mengejar ketertinggalan. Kita semua harus mencari solusi optimal dalam memberikan pendidikan yang layak,” tukasnya.

Mantan Mendikbud itu mengungkapkan bahwa sejauh ini Kemendikbud dan Kemenag sudah merumuskan beberapa alternatif, termasuk penyederhanaan kurikulum. Namun demikian, dibutuhkan keterlibatan semua pihak terutama pemerintah daerah.

“Bagaimanapun, pendidikan itu urusan pemerintah konkuren menurut UU No. 23/2014 yang berarti wewenang dan tanggung jawab terpisah antara pusat dan daerah. Oleh karenanya, Pemda juga harus betul-betul mau bertanggung jawab,” tutur Muhadjir.

Sementara itu, Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menyatakan hal yang paling mendesak diperlukan saat ini adalah analisis kebutuhan di satuan pendidikan. Tentu, perlu kerja sama khususnya antara pemda dan juga satuan pendidikan itu sendiri.

“Prinsip dasarnya haruslah menyelamatkan anak-anak, kemudian jangan sampai ada lost generation atau anak-anak kita tidak tertinggal dari anak-anak di negara lain,” pungkas Doni.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

4 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

6 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

6 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

6 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

6 hours ago

Segini Biaya Pembangunan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Gedung Olahraga (GOR) Terpadu Ayani di Kawasan Gelora Khatulistiwa Pontianak, Jalan Ahmad…

6 hours ago