Categories: Nasional

Diprotes IDI, Terawan Jelaskan Pemilihan Konsil Kedokteran Indonesia

KalbarOnline.com – Asosiasi dan organisasi profesi dokter melayangkan protes kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penunjukan Anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) periode 2020-2024. Protes terjadi karena mereka merasa calon yang dipilih bukanlah yang direkomendasikan oleh IDI, PDGI, AIPKI, AFDOKGI, MKKI, MKKGI, dan ARSPI.

Terkait itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto angkat suara. Menurutnya, untuk menjadi anggota KKI, syarat tertentu harus dipenuhi sesuai Pasal 18 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Salah satunya, calon anggota KKI harus memiliki reputasi yang baik.

“WNI, sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan YME, berkelakuan baik, batas usia, memiliki pengalaman praktik kedokteran minimal 10 tahun, cakap, jujur, memiliki moral integritas yang tinggi, reputasi yang baik, dan bersedia melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lainnya,” kata Terawan dalam keterangan tertulis, Kamis (20/8).

Selain itu, calon anggota KKI yang berstatus PNS harus bersedia diberhentikan sementara apabila diangkat menjadi anggota KKI. Kandidat calon anggota KKI sendiri harus diusulkan kepada Menkes paling lambat 4 bulan sebelum masa bhakti anggota KKI sebelumnya berakhir.

Mereka yang berhak mengusulkan adalah organisasi profesi kedokteran hingga tokoh masyarakat. Aturan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 74/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Keanggotaan Konsil Kedokteran Indonesia, yang berakhir pada 26 Mei 2019.

Serta, Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Keanggotaan Konsil Kedokteran Indonesia dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/Per/V/2008 tentang Tata Cara Pengusulan Calon Anggota Konsil Kedokteran Indonesia.

“Menteri Kesehatan mengusulkan kepada Presiden paling lambat 2 bulan sebelum masa bakti keanggotaan KKI periode berjalan berakhir,” jelas Terawan.

Oleh karena itu, sejak Februari 2019, Kemenkes telah meminta usulan nama calon anggota KKI periode 2019-2024. Namun, nama-nama yang diserahkan belum memenuhi syarat. Hal itu diketahui karena calon anggota tidak membuat surat pernyataan melepas jabatan saat dilantik, atau mengundurkan diri dari status sebagai PNS, adapula satu orang calon yang diusulkan oleh 2 unsur.

Oleh karena itu, Terawan mengusulkan kepada Presiden agar keanggotaan KKI 2014-2019 diperpanjang 3 bulan terhitung mulai 27 Mei 2019. Namun hingga batas waktu perpanjangan berakhir, anggota KKI yang diusulkan dari masing-masing unsur masih belum memenuhi persyaratan. Sehingga Terawan kembali mengusulkan perpanjangan lagi kepada Presiden.

“Atas usulan tersebut masa bakti anggota KKI periode 2019-2024 melalui Keputusan Presiden Nomor 47/M Tahun 2019. Perpanjangan untuk kedua kalinya dilakukan tanpa adanya batas waktu,” imbuhnya.

Dalam melakukan penggantian anggota KKI, Terawan mengaku tetap mempertimbanhkan tugas dan fungsi yang sangat penting. Karena KKI bertugas melakukan registrasi dokter/dokter gigi dan penetapan standar pendidikan.

“Hal ini apabila berlarut larut maka akan berdampak pada kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, termasuk kesejahteraan dokter dan dokter gigi,” tegasnya.

Untuk menyelesaikan polemik ini, Terawan kemudian mengubah Pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/Per/V/2008 tentang Tata Cara Pengusulan Calon Anggota Konsil Kedokteran Indonesia.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sederet Kerajinan Ekraf Kalbar Bakal “Mejeng” di HUT ke-44 Dekranas Tahun Ini, Apa Saja?

KalbarOnline, Pontianak- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus mematangkan kesiapan menghadapi…

26 mins ago

Terpilih Aklamasi, Daniel Tangkau Lanjut Pimpin Ikadin Kalbar 2024 – 2028

KalbarOnline, Pontianak – Daniel Edward Tangkau kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Provinsi…

11 hours ago

Ramai-ramai Kritik Hasyim Asy’ari, Statemen Caleg Terpilih Boleh Nyalon Pilkada Bisa Jadi Problem Demokrasi dan Konstitusional

KalbarOnline, Nasional - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritik argumentasi Ketua KPU RI, Hasyim…

11 hours ago

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

1 day ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

1 day ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

1 day ago