Categories: Kabar

5 Ventilator Buatan Anak Bangsa Siap Diproduksi Massal, Berikut Daftarnya

KalbarOnline.com – Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 di bawah Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengembangkan lima jenis ventilator untuk pasien Covid-19.

Pencapaian itu, kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Gufron Mukti, berkat ekosistem kondusif dalam konsorsium yang dia harapkan bisa dilanggengkan untuk pola kerja penelitian ke depan.

“Sebelumnya para peneliti umumnya punya agenda sendiri-sendiri dan sulit memiliki visi bersama ke depan. Dengan lingkungan yang sangat memaksa kita bisa bersama dan sangat kondusif kerja sama ‘triple helix’ antara para peneliti, inovator, pemerintah, dan industri,” katanya dalam acara Sosialisasi 5 Ventilator Inovasi Indonesia, menurut keterangan Kemenristek/BRIN yang diterima di Jakarta, Minggu (16/8/2020).

Setelah mengantongi izin edar, kelima ventilator tersebut segera memasuki tahap produksi massal. Bahkan beberapa ventilator sudah menghasilkan ratusan produk yang dimanfaatkan oleh rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien Covid-19.

Berikut lima ventilator yang dihasilkan konsorsium riset dan inovasi Covid-19:

1. BPPT3S-LEN

BPPT3S-LEN adalah ventilator berbasis ambu bag dan cam dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT LEN.

BPPT3S-LEN telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020870 dan sekarang ini PT LEN sedang proses produksi 100 unit ventilator.

2. GERLIP HFNC-01

GERLIP HFNC-01 adalah ventilator yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan PT Gerlink Utama Mandiri.

Penggunaan jenis ventilator HFNC (High Flow Nasal Cannula) bertujuan untuk mencegah pasien tidak sampai gagal napas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif dengan cara memberikan terapi oksigen beraliran tinggi. Sampai saat ini sudah diproduksi lima unit ventilator tersebut.

GERLIP HFNC-01 telah memperoleh Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020951.

3. Vent-I Origin

Vent-I Origin merupakan model ventilator Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) yang dikembangkan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Vent-I telah mendapat Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020696.

Sebanyak 139 unit Vent-I produksi pertama telah didistribusikan kepada rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan. Sementara ini total target produksi Vent-I adalah sekitar 800-900 unit.

4. Covent-20

Covent-20 merupakan ventilator hasil kolaborasi dari para peneliti di Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Persahabatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik.

Covent-20 mudah dibawa dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. COVENT-20 memiliki dua mode operasi yaitu mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dan Continuous Mandatory Ventilation (CMV).

Mode ventilasi CPAP dioperasikan ketika kondisi pasien masih sadar untuk membantu oksigenasi ke paru-paru pasien, sedangkan mode CMV dioperasikan ketika pasien tidak sadar atau mengalami kesulitan mengatur pernafasannya untuk mengambil alih fungsi pernafasan pasien. Kedua mode tersebut dapat digunakan pada saat pasien berada di rumah maupun dalam perjalanan di mobil ambulans, namun tidak digunakan di ruang isolasi.

Covent-20 telah mendapat Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403021003 dan telah diproduksi sekitar 300 unit oleh beberapa mitra produsen alat kesehatan di antaranya PT Enesers Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT Pindad dan dikalibrasi oleh beberapa mitra perusahaan kalibrasi alat kesehatan. Saat ini sebanyak 300 unit Covent-20 telah didistribusikan.

5. Ventilator Dharcov 23S

Ventilator Emergency CMV dan CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan PT Dharma Precission Tools dan telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020892.

Total unit dalam batch pertama yang akan diproduksi adalah sebanyak 200 unit ventilator DHARCOV 23S, dan sampai dengan 19 Juni 2020 telah selesai diproduksi dan terkalibrasi sebanyak 100 unit.

Lima ventilator itu adalah bagian dari 57 produk inovatif yang dihasilkan konsorsium dalam waktu tiga bulan sejak dibentuk sebagai bagian penanggulangan pandemi Covid-19.

Selain alat kesehatan, mereka juga mengembangkan obat, terapi sampai vaksin Covid-19. [rif]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Harisson Larang Perpisahan Sekolah di Tempat Mewah

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melarang sekolah-sekolah untuk semua jenjang…

3 hours ago

Jalan Rusak Parah, Ibu Asal Kendawangan Melahirkan di Tengah Jalan

KalbarOnline, Ketapang - Beratnya kondisi medan yang diakibatkan jalan rusak, membuat Raniah, seorang ibu asal…

4 hours ago

Seorang Pemancing Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Pasir Mayang

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Pantai Pasir Mayang, Dusun Pampang…

18 hours ago

Karya Bakti TNI dan Warga, Perbaiki Jembatan Penghubung Antara Desa Miau Merah dan Desa Bukit Penai

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Personel Koramil 11/Silat Hilir jajaran Kodim 1206/Putussibau bersama warga melaksanakan karya…

19 hours ago

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

1 day ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

1 day ago