Categories: Internasional

Korut Dilanda Kasus Covid-19 dan Banjir, 43 Ribu Relawan Diterjunkan

KalbarOnline.com – Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengirim lebih dari 43 ribu sukarelawan ke Korea Utara menyusul munculnya 1 kasus virus Korona di negara itu. Kasus tersebut berasal dari seorang penyelundup yang masuk dari Korea Selatan melewati perbatasan kota Kaesong. Tak hanya Covid-19, Korea Utara juga dilanda musibah banjir.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan keadaan darurat bulan lalu dan memberlakukan penguncian di Kaesong, dekat perbatasan antar-Korea. Langkah ini diambi setelah seorang pria yang membelot ke Selatan pada tahun 2017 kembali ke kota tersebut dengan menunjukkan gejala virus Korona.

Hujan deras dan banjir dalam beberapa hari terakhir juga memicu kekhawatiran tentang kerusakan tanaman pangan dan persediaan makanan di negara yang terisolasi itu. Apalagi sistem kesehatan di negara itu kurang memadai.

“Para sukarelawan membantu warga Korea Utara di sembilan provinsi untuk menghindari virus dan melindungi diri dari banjir dan tanah longsor,” kata Juru Bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Antony Balmain seperti dilansir dari AsiaOne, Selasa (11/8).

“Ratusan rumah rusak dan sebagian besar sawah terendam akibat hujan lebat dan banjir bandang,” kata Balmain.

Di Kaesong, yang bergulat dengan lockdown dan banjir, sukarelawan IFRC memberikan bantuan kepada 2.100 keluarga yang paling berisiko. Misalnya termasuk barang-barang bantuan termasuk terpal, peralatan dapur, selimut, perlengkapan kebersihan dan wadah air.

“Keluarga diberikan pertolongan pertama psikologis dan kegiatan penyadaran untuk menjaga kebersihan dan tetap sehat,” tambah Balmain.

Pemerintah setempat juga telah mengirim paket bantuan khusus ke Kaesong. Media pemerintah melaporkan bahwa pasokan biji-bijian dari Pyongyang telah tiba di daerah lain yang dilanda banjir yang dia kunjungi minggu lalu.

Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus Korona pada orang itu tetapi telah memberlakukan tindakan karantina yang ketat. Korea Selatan mengatakan tidak ada bukti pembelot itu terinfeksi.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

3 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

3 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

3 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

3 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

6 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

6 hours ago