Categories: Nasional

Menko PMK Sebut Ada Opsi Buka Sekolah di Zona Merah, Ini Syaratnya

KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa ada kemungkinan sekolah yang berada di kabupaten/kota zona merah masih dapat dibuka. Namun, hal itu tergantung dari keputusan kepala daerahnya.

“Kalau misalnya ada satu kabupaten kota zona merah, bukan berarti semua desanya merah. Misal ada desa yang hijau, itu mestinya Bupati berani ambil keputusan, saat ada desa tidak terjangkit ya bisa belajar tatap muka,” ungkapnya dalam dalam diskusi online, Sabtu (8/8).

Setelah diperbolehkan, pemerintah daerah tersebut pun harus menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar satuan pendidikan yang berada desa tersebut. Pengawasan harus dilakukan lebih ketat dibanding yang berada di hijau dan kuning.

“Kalau di satu daerah itu keamanannya terjamin ya silahkan saja, atau juga bisa belajar kelompok dengan siswa terbatas,” terang Muhadjir.

Kebijakan itu, kata dia, bisa dilakukan sebagai sosialisasi pola kehidupan yang bersih dan sehat kepada para siswa. Dengan begitu, peserta didik pun menjadi lebih paham dan tahu caranya mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Menanamkan pada anak, yang kemarin jarang cuci tangan, ya sekarang lebih rajin. Sekarang ini harus disadarkan di setiap musibah itu kita mengambil hikmah untuk kegiatan belajar mengajar,” tandas dia.

Sebagai informasi, saat ini sebesar 57 persen atau 238 kabupaten/kota berada di zona oranye dan merah. Kawasan itu pun masih belum diperbolehkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka karena berisiko.

“Bagi yang di zona merah dan oranye tetap dilarang pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan, mereka tetap belajar dari rumah, tapi untuk zona hijau dan kuning diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka,” jelas Mendikbud Nadiem Makarim, Jumat (7/8).

Yang dapat melakukan pembelajaran tatap muka adalah satuan pendidikan di tingkat SD, SMP dan SMK. Sedangkan, untuk PAUD akan diperbolehkan dua bulan setelahnya atau Oktober mendatang.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Peringatan Hardiknas 2024, Pj Bupati Romi: Mengenang Perjalanan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)…

2 hours ago

Tim Jatanras Polresta Pontianak Tangkap Komplotan Pencuri Kabel, Satu Orang Masih Buron

KalbarOnline, Pontianak - Tim Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak berhasil menangkap komplotan pencurian kabel listrik…

2 hours ago

Warga MHS Ketapang Dihebohkan ODGJ Gorok Leher Sendiri Hingga Tewas

KalbarOnline, Ketapang - Warga Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) dibuat heboh dengan…

2 hours ago

Kadiskop UKM Kalbar Turun Langsung Monitoring Tumbuh Kembang Anak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar, Junaidi bersama Anggota Korps Pegawai Republik…

2 hours ago

Pimpin Upacara Hardiknas, Harisson Serukan Keberlanjutan Program Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan…

3 hours ago

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

16 hours ago