Categories: Nasional

Laporkan Anji dan Hadi Pranoto, Muannas Alaidid Diperiksa Penyidik

KalbarOnline.com – Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid, mengatakan bahwa dirinya sudah diperiksa penyidik dari Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sebagai saksi pelapor pada Rabu (5/8). Dia dimintai keterangan terkait laporannya terhadap Hadi Pranoto dan musisi Anji.

Muannas mengatakan dirinya ditanya sekitar 25 pertanyaan oleh penyidik berkaitan dengan laporannya tersebut. Dia diperiksa selama kurang lebih 2 jam.

“Kemarin kita juga bawa 2 saksi dan dimintai keterangan. Dan Verifikasi alat bukti juga,” kata Muannas Alaidit kepada KalbarOnline.com, Kamis (6/8).

Dia pun membawa transkrip wawancara Anji dengan Hadi Pranoto saat diperiksa. Dia juga melengkapinya dengan pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), BPOM dan pihak terkait untuk memperkuat laporannya tersebut.

Setelah dirinya diperiksa penyidik, kemungkinan pihak terlapor juga akan diperiksa penyidik untuk diminta klarifikasi. Selain itu, penyidik juga akan meminta keterangan saksi ahli supaya dapat mendudukkan permasalahan secara tepat.

Dalam kesempatan itu Muannas sempat meminta kepada penyidik untuk menelusuri kemungkinan obat herbal Hadi Pranoto dijual dengan harga yang cukup mahal.

“Ada media yang memberitakan obat herbalnya dibandol dengam harga Rp 200 ribu. Kita minta polisi untuk melakukan pengecekan,” paparnya.

Sebelumnya, Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait video kontroversi soal temuan obat virus korona. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/SPKT PMJ,Tanggal: 03 Agustus 2020 dengan terlapor Hadi Pranoto dan Pemilik Akun Youtuber Dunimanji alias Anji.

Muannas mengatakan, keduanya dilaporkan karena telah menyebar berita bohong perihal penemuan obat Covi9-19 yang diunggah di Youtube terlapor.

“Kami melaporkan secara resmi terkait unggahan konten channel YouTube milik Anji karena mengklaim telah menemukan penemuan terhadap obat Covid-19,” kata Muannad di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (3/8).

Atas perbuatannya, lanjut Muannas, Pranoto bisa dijerat dengan pasal Pasal 14 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Sementara Anji bisa dijerat dengan pasal 28 ayat 1 Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Undang-undang Informasi Teknologi dan Informasi (ITE).

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Hasil Pemilu 2024, Lebih Separuh DPRD Kapuas Hulu Diisi Wajah Baru 

KalbarOnline, Putussibau - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kapuas Hulu baru saja menggelar rapat pleno…

2 hours ago

Januari hingga April 2024, Ada 1.561 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat mencatat ada 1.561 kasus Gigitan Hewan…

4 hours ago

Pemkab Kapuas Hulu Kalah di PTUN Pontianak

KalbarOnline, Putussibau - Majelis hakim PTUN Pontianak mengabulkan permohonan perkara atas nama Floradarosari yang merasa…

4 hours ago

Ini Daftar Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Terpilih Hasil Pemilu Tahun 2024

KalbarOnline, Kuhu Raya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan 45 nama…

4 hours ago

Ini Daftar Anggota DPRD Kota Pontianak Terpilih Hasil Pemilu Tahun 2024

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak telah menetapkan 45 nama Anggota Dewan…

4 hours ago

Pemprov Kalbar Siapkan Puluhan Penari Terbaik pada Momen HUT Kemerdekaan 17 Agustus di IKN

KalbarOnline, Pontianak - Peringatan 17 Agustus 2024 bakal menjadi momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik…

4 hours ago