Categories: Internasional

Wih, Angka Pembunuhan di AS Melonjak Tajam di Tengan Pandemi Covid-19

KalbarOnline.com – Amerika Serikat (AS) mencatat lonjakan angka pembunuhan sebesar 24 persen di 50 kota terbesarnya tahun ini, di tengah situasi pandemi korona (Covid-19), pemangkasan ekonomi, serta kerusuhan nasional terkait ketidakadilan rasial dan kekerasan polisi. Itu menurut data terbaru yang dihimpun Wall Street Journal (WSJ).

Analisis statistik kejahatan WSJ menunjukkan bahwa total 3.612 kasus pembunuhan terjadi di 50 kota terbesar di AS sepanjang tahun ini. Sebanyak 36 dari 50 kota yang diteliti mencatat kenaikan dua digit, yang mewakili semua wilayah di negara itu, sebut laporan surat kabar tersebut pada Minggu (2/8).

Insiden penembakan dan kekerasan senjata api juga meningkat, sementara banyak kejahatan dengan kekerasan lainnya seperti perampokan mencatat penurunan, papar laporan itu, seraya menambahkan bahwa angka pembunuhan masih terbilang rendah bila dibandingkan dengan beberapa dasawarsa sebelumnya.

Banyak departemen kepolisian di seluruh negeri mengaitkan hal tersebut dengan meningkatnya gelombang kekerasan geng, di mana kelompok-kelompok rival yang terdiri dari anak-anak muda pelanggar aturan bentrok demi memperebutkan kendali wilayah, yang dalam prosesnya melibatkan penangkapan anggota geng musuh dan warga yang tidak bersalah, tambahnya.

Meski banyak kota terbesar di AS dijalankan oleh Partai Demokrat, laporan itu menyebut bahwa meningkatnya kasus pembunuhan merupakan masalah bipartisan.

Angka pembunuhan juga menunjukkan peningkatan dua digit di kebanyakan kota besar yang dijalankan oleh Partai Republik, termasuk Miami, San Diego, Tulsa, dan Jacksonville, serta di kota-kota yang dijalankan oleh Partai Demokrat dan di dua kota besar yang dijalankan oleh Independen, yakni San Antonio dan Las Vegas, menurut laporan tersebut.

Polisi mengatakan lonjakan kasus pembunuhan mendera masyarakat berpenghasilan rendah, terutama masyarakat kulit hitam dan Latin, papar laporan itu, seraya menambahkan bahwa beberapa peneliti mengatakan tren kenaikan angka pembunuhan mungkin merupakan bukti keruntuhan tatanan sosial.

“Segala sesuatu yang dilakukan masyarakat yang dapat membentuk keselamatan publik benar-benar berubah total selama pandemi,” ujar Jens Ludwig, Profesor sekaligus Direktur Laboratorium Kejahatan Universitas Chicago seperti dikutip Antara dari Xinhua. (*)  

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Windy: GOR Terpadu Ayani Pontianak Jadi Bukti Keberhasilan Kerja Keras dan Kolaborasi Banyak Pihak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ahmad Yani (A. Yani) Pontianak yang berlokasi…

1 hour ago

Harisson: Kalbar Siap Jadi Tuan Rumah Event Olahraga Nasional dan Internasional

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu A. Yani Pontianak yang berlokasi di kawasan…

1 hour ago

Sutarmidji Terharu, Akhirnya GOR Terpadu Ayani Diresmikan

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 - 2023, Sutarmidji merasa terharu bahwa…

1 hour ago

GOR Terpadu Ayani Rampung Dikawal TNI-Polri, Kapolda: Berani “Utak-atik” Berarti Siap Berhadapan dengan Kami!

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Pol Pipit Rismanto turut menghadiri peresmian Gelanggang…

2 hours ago

Salat Id Berjemaah bersama Warga, Ani Sofian Ajak Maknai Kisah Nabi Ibrahim

KalbarOnline, Pontianak – Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang tepat untuk memaknai arti pengorbanan.…

3 hours ago

1.005 Warga Binaan Rutan Pontianak Dapat Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Rutan Kelas II Pontianak menggelar sholat Idul Adha 1445 Hijriah hingga menyembelih…

3 hours ago