Categories: Kabar

Kisah Pengantin Baru Berbulan Madu di Tengah Wabah COVID-19

KalbarOnline.com – Xu Yue menikah dengan Zhou Sifan pada November tahun lalu. Pasangan itu pergi ke Eropa untuk berbulan madu selama liburan Festival Musim Semi di bulan Januari. Mereka tidak pernah mengira bulan madu ini akan begitu istimewa dan tak terlupakan.

Mengutip Xinhua News, Xu dan Zhou adalah penduduk asli Provinsi Hubei, Tiongkok tengah, wilayah yang paling parah terkena virus COVID-19. Mereka berangkat untuk berbulan madu dari kota tetangga, Chongqing, pada 18 Januari. “Pada saat itu, hanya ada sedikit informasi tentang virus corona. Kolega serta teman kami jarang membicarakan penyakit itu juga,” kata Xu.

Saat itu, katanya, orang-orang sibuk mempersiapkan Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi. “Perjalanan ke Eropa seindah yang saya bayangkan. Kami melihat-lihat tanpa belanja di sekitar Champs-Elysees di Paris, minum bir hitam di Jerman dan juga mengunjungi Swiss dan Italia,” kenang Xu.

“Namun, epidemi di negara kita (Cina) mulai menjadi berita utama, dan orang-orang mulai merasa cemas. Pemandu wisata kami mulai memeriksa suhu tubuh kami setiap hari,” tambah Xu.

Pada 24 Januari, menjelang Tahun Baru Imlek, baik Xu maupun Zhou, yang merupakan karyawan biasa di pedesaan Hubei, menerima pemberitahuan dari pihak tempat mereka bekerja, mengharuskan semua pekerja untuk menghentikan liburan mereka dan segera kembali ke pos masing-masing untuk mengatasi epidemi tersebut.

“Saya khawatir dengan perjalanan kembali kami ke Tiongkok karena agen perjalanan menolak untuk menghentikan perjalanan lebih awal. Kami tidak lagi berminat untuk melanjutkan bulan madu,” kata Xu.

Xu mengatakan mereka akhirnya kembali ke Chongqing pada 29 Januari, kemudian memahami situasi epidemi lebih parah daripada yang mereka kira. “Pesawat kami mendarat pukul 04.50. Seorang pramugari di pesawat membacakan daftar nama, termasuk kami, mengharuskan mereka yang ada di daftar itu untuk turun dari pesawat terlebih dahulu. Kami kemudian mengetahui bahwa kami semua berasal dari Hubei,” jelas Xu.

Sebanyak enam warga Wuhan lalu melakukan pemeriksaan darah dan diukur suhu tubuhnya, tidak satupun dari mereka berenam terinfeksi virus mematikan itu. “Kami bergegas ke stasiun kereta dan mencoba untuk kembali ke rumah kami di Hubei, tetapi semua layanan kereta yang terhubung dengan Hubei telah dihentikan sementara. Kami tidak bisa kembali,” kisahnya lagi.

Pasangan muda itu dikirim ke tempat penampungan sementara untuk orang-orang dari Hubei yang telah terdampar di Chongqing. Mereka dikarantina di sebuah hotel bintang tiga selama lebih dari dua minggu.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Sekda Alexander Apresiasi Capaian WTP ke-10 Pemkab Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo memberikan apresiasi atas penerimaan opini Wajar Tanpa Pengecualian…

1 hour ago

Sempat Diguyur Hujan, Sekda Ketapang Tutup Resmi Pekan Gawai Dayak ke-IV Kecamatan Nanga Tayap

KalbarOnline, Ketapang - Sempat diguyur hujan, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga selaku Patih Jaga…

1 hour ago

Sukses Menambah Pelanggan, Kunci Membaiknya Kinerja PLN 2023, Terbanyak dari Golongan Rumah Tangga

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) sukses mencatatkan penambahan pelanggan sebanyak 3,5 juta menjadi total…

1 hour ago

Sekda Mohd Zaini Buka FGD Penyusunan Dokumen Rencana RPPLH Tahun 2024

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka FGD Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan…

3 hours ago

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

6 hours ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

6 hours ago