Categories: Opini

Pengaruh Unicorn Terhadap Perekonomian Indonesia

Oleh : Novia Alfani Elyanti

Mahasiswa Universitas Indonesia Program Pendidikan Vokasi

KalbarOnline, Opini – Dengan semakin berkembangnya ekonomi digital Indonesia yang sangat signifikan tentu memacu perusahaan digital di tanah air untuk terus meroket. Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahkan menyebutkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia merupakan salah satu yang tercepat di Asia. Beliau mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital di tanah air per tahun mencapai 40 persen.

Di tanah air ada beberapa perusahaan digital yang sudah menyandang status Unicorn (memiliki valuasi lebih dari 1 miliar US dollar atau sekitar Rp 14 triliun). Seperti Traveloka, OVO, Go-Jek, Bukalapak dan Tokopedia. Dengan demikian Indonesia dikatakan mampu bersaing dalam lingkup ekonomi digital nasional maupun internasional.

Unicorn sendiri tampil dengan memberikan salah satu solusi bagaimana enterpreneurship dapat dimaksimalkan melalui kemajuan teknologi, yang diyakini membawa dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.

Terdapat strategi khusus untuk mendukung perusahaan-perusahaan rintisan privat atau startup yakni, dengan membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menjadi kebutuhan mendasar untuk memperkuat dan mengembangkan lebih banyak unicorn di Indonesia.

Kehadiran perusahaan startup berstatus unicorn membawa pengaruh positif, di mana telah membuka lapangan pekerjaan yang besar di Indonesia. Dengan demikian unicorn berpotensi dapat mengurangi angka pengangguran.

Indonesia telah menyumbang lima unicorn di antaranya adalah, Go-Jek dengan valuasi USD 9,5 miliar, Tokopedia USD 7 miliar, Traveloka USD 2 miliar, Bukalapak USD 1 miliar dan OVO memiliki valuasi USD 2,9 miliar. Bahkan baru-baru ini Go-Jek naik level menjadi decacorn, di mana perusahaan startup ini memiliki nilai valuasi sebesar 10 miliar dollar atau setara dengan Rp140 triliun.

Adapun pengaruh unicorn bagi revolusi industry 4.0, sesuai dengan langkah pemerintah Indonesia yang telah menetapkan Roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dalam mencapai target menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030 mendatang.

Dibalik sisi positif yang dimiliki perusahaan startup berstatus unicorn maupun decacorn terdapat juga dampak negatifnya yakni, apabila perusahaan startup yang kinerjanya menurun bisa berdampak sistemik pada perekonomian nasional. Terlebih lagi banyak tenaga kerja yang bergantung pada startup e-commerce atau transportasi online. Apabila likuiditas suatu perusahaan menurun hingga mengalami kebangkrutan, maka para pekerja yang bergantung pada perusahaan-perusahaan di sektor digital tersebut akan menjadi pengangguran. (*)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Unicorn

Recent Posts

Sutarmidji dan Ria Norsan Sepakat Kembali Berpasangan di Pilgub Kalbar 2024

KalbarOnline.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023, Sutarmidji dan Ria Norsan sepakat…

55 mins ago

Sutarmidji dan Ria Norsan Ngopi Pagi di Aming Kenakan Kaos “Bersama Lanjutkan”

KalbarOnline.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023, Sutarmidji dan Ria Norsan tertangkap…

3 hours ago

Dekranasda Kubu Raya Turut Andil Meriahkan HUT Dekranas 2024 di Kota Solo

KalbarOnline, Pontianak - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat turut…

7 hours ago

Taman Akcaya Pontianak: Destinasi Wisata Seru di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Pontianak - Taman Akcaya Pontianak yang terletak di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota…

9 hours ago

Menikmati Keindahan Taman Alun-Alun Kapuas di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Taman Alun-Alun Kapuas adalah salah satu destinasi wisata populer di Kota Pontianak,…

9 hours ago

Menyusuri Sejarah di Tugu Digulis Pontianak, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Pontianak - Pontianak sebagai ibu kota Kalimantan Barat memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.…

9 hours ago