Categories: Ketapang

Dewan Ketapang Minta Proyek Normalisasi Drainase Perkotaan Senilai Rp1,7 Miliar Diperiksa

KalbarOnline, Ketapang – Kondisi banjir yang kerap terjadi di Kota Ketapang jika memasuki musim penghujan dikeluhkan masyarakat. Padahal Pemerintah Kabupaten Ketapang telah menggelontorkan anggaran pada APBD Ketapang tahun 2019 senilai Rp1,7 miliar untuk proyek normalisasi drainase saluran perkotaan.

Namun, proyek milik Dinas PUTR Ketapang tersebut sama sekali tidak memberi manfaat dan diduga hanya menjadi ladang meraup keuntungan pihak-pihak terkait lantaran dikerjakan hanya menggunakan cangkul sehingga saluran drainase di dalam Kota Ketapang masih tidak berfungsi maksimal.

Anggota DPRD Ketapang, Antoni Salim menilai Pemerintah Kabupaten Ketapang masih gagal mengatasi persoalan banjir khususnya di wilayah perkotaan Ketapang walau telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk melakukan pembangunan drainase dan normalisasi saluran di wilayah perkotaan Ketapang.

“Pembangunan drainase tahun lalu sudah bagus karena sedikit banyak membantu mengurangi banjir saat musim hujan dan harusnya dilanjutkan, bukan malah membuat proyek baru yakni normalisasi saluran drainase yang dananya sangat besar tetapi dampaknya sama sekali tidak ada,” katanya, Minggu (24/11/2019).

Politisi PDIP ini mengaku, kalau dirinya berani menilai proyek normalisasi saluran drainase dengan dana miliaran dari APBD Ketapang itu gagal. Karena menurutnya banjir masih terjadi di sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga di wilayah perkotaan seperti di Jalan Beringin, Jalan H. Murni, padahal seharusnya dengan dana sebesar itu persoalan banjir di titik-titik yang kerap terjadi banjir bisa teratasi.

“Saya berani bilang ini proyek gagal, karena dari awal juga sudah tidak benar, ditambah lagi pelaksanaan pekerjaan cuma menggunakan cangkul, harusnya jika serius ingin menanggulangi persoalan banjir, drainase yang belum tersambung ya disambung atau kalaupun mau normalisasi saluran harusnya mengunakan alat bukan malah cuma menggunakan cangkul,” ungkapnya.

Antoni meminta kepada Bupati Ketapang, Martin Rantan untuk melakukan evaluasi pihak terkait yang melakukan perencanaan hingga proyek tersebut terlaksana hanya dengan menggunakan cangkul. Selain itu, ia juga berharap agar proyek tersebut dapat di periksa atau diaudit oleh pihak-pihak terkait lantaran terkesan asal-asalan.

“Dengan anggaran sebesar itu harusnya bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Kita berharap proyek tersebut bisa diperiksa baik oleh aparat penegak hukum maupun inspektorat,” tandasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Ketapang

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

21 mins ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

25 mins ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

27 mins ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

1 hour ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

5 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

8 hours ago