Categories: Sekadau

Desa Boti Dambakan Akses Air Bersih

KalbarOnline, Sekadau – Kepala Desa Boti, Sudarsono berharap desa mendambakan adanya akses air bersih oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau. Sebab, kata dia, dengan tidak adanyasumber air bersih di Desa Boti, Kecamatan Sekadau Hulu, menjadi penghambat bagi desa yang dipimpinnya itu untuk menuju desa Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti kegiatan pertemuan aselerasi dan evaluasi program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dilaksanakan di Hotel Multi Sekadau, Kamis (7/11/2019).

“Kami telah melakukan berbagai pemicuan kepada masyarakat terhadap sarana jamban yang belum punya. Berdasarkan data pada tahun 2018 ada 180 KK yang belum punya jamban namun kita sudah atasi,” ungkapnya.

Ia pun menyampaikan berbagai upaya berupa sarana telah disediakan oleh Pemdes Boti. Seperti penyediaan  bantuan berupa penyediaan kloset, paralon dan semen sebanyak dua sak kepada masing-masing KK untuk dibuatkan sarana jamban di rumah masing-masing.

“Hanya saja kami tetap memerlukan dukungan dari instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan atau pihak kepolisian dan TNI. Untuk mengawal semua ini supaya adanya perubahan perilaku masyarakat,” ungkapnya.

Sudarsono menyebut, kekurangan sarana tersebut, pihaknya sudah mengucurkan dana untuk memberikan bantuan kepada setiap KK yang belum memiliki jamban bersih di rumah. Dan saat ini sudah hampir 99 persen masyarakat Desa Boti memiliki jamban di rumah masing-masing.

Namun dengan adanya jamban di rumah juga tidak serta-merta mengubah perilaku atau kebiasaan masyarakat. Sehingga Pemdes masih sangat memerlukan dukungan dari dinas terkait dan Puskesmas dalam hal sosialisasi, dampak buruk BAB sembarang.

Desa juga sudah melaksanakan upaya sosialisasi, namun belum dianggap cukup karena terkendala anggaran. Dan hanya melakukan sosialisasi satu kali dalam setahun.

Ditambah dengan kondisi Desa yang tidak memiliki sumber air bersih. Sudarsono menyebut banyak rumah yang memiliki jamban namun akses air bersih tidak dimiliki. Hal ini juga memicu masyarakat untuk kembali ke jamban di sungai.

Diketahui Desa Boti berada di wilayah yang kurang memungkinkan untuk adanya sumber air. Seperti air pegunungan. Program Pamsimas pun belum sampai ke desa tersebut.

Sedangkan untuk penyaluran air dari PDAM menuju desa juga belum terlaksana, meskipun pihak Desa telah berupaya untuk mengajukan permohonan tersebut kepada pihak PDAM.

“Kami butuh perhatian khusus dari pemerintah terhadap sarana sumber air bersih. Karena percuma punya jamban di rumah tetapi akses air bersih sulit,” tutupnya.

Pamsimas adalah program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Yang pada tingkat Kabupaten melibatkan Pemerintah Daerah/SKPD terkait BAPPEDA Litbang, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, PP dan KB  dan Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Sekadau

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

13 mins ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

5 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

6 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

6 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

7 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

7 hours ago