Categories: Pontianak

Midji Minta Malaysia Respon Soal Narkoba : Seperti Indonesia Respon Soal Asap dan Anjing Gila

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyatakan bahwa 99 persen narkoba yang masuk ke Kalbar berasal dari negara Malaysia. Hal itu disampaikannya saat mengikuti konferensi pers pengungkapan kasus narkoba seberat 26 kilogram oleh Sat Resnarkoba Polresta Pontianak di Mapolda Kalbar, Senin (26/8/2019).

“Saya tadi sudah minta data total pengungkapan, ternyata 99 persen ini semua berasal dari Malaysia. Jadi tanggung jawab saya adalah melaporkan ini kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar berkoordinasi dengan Malaysia. Supaya Malaysia ini juga tegas terhadap kasus-kasus ini,” ucapnya.

Terlebih lagi, barang haram tersebut tak jarang dapat lolos melalui jalur udara dan melalui jalur-jalur resmi lainnya. Untuk itu, ia meminta para aparat terdepan baik di border, pelabuhan dan jalur resmi lainnya untuk lebih cekatan dan teliti.

“Ini sebenarnya sangat miris. Kita minta aparat terdepan kita cekatan dan teliti. Jangan sampai ada narkoba masuk dari pintu resmi. Itu menunjukan ketidakseriusan kita menangkan hal itu. Kalau narkoba, barang berbahaya saja bisa lolos, apalagi barang ilegal lainnya. Saya kalau datanya lengkap, akan saya sampaikan ke Kementerian masing-masing. Ini harus kita selesaikan,” tukasnya.

Berkenaan dengan penindakan, Midji meminta agar para pelaku diberikan sanksi maksimal namun dibenarkan oleh Undang-undang.

“Kita tidak boleh toleransi dengan hal yang demikian. Jangan sampai ada yang dihukum beberapa tahun, diberikan remisi dan sebagainya. Nanti mereka keluar, tapi tidak jera. Harus ada efek jera,” tegasnya.

Dirinya turut menyesalkan sikap pihak Malaysia yang terkesan kurang merespon mengenai narkoba yang kerap kali masuk di wilayah Kalbar.

“Kita merespon terkait protes pihak Malaysia mengenai asap. Kita respon, kita kerja siang-malam, agar asap tidak masuk ke negara mereka. Anjing gila masuk satu ekor, mereka ribut, tapi kita respon. Ini narkoba masuk puluhan hingga ratusan kilo, tapi mereka sepertinya diam. Ini harus jadi perhatian. Kita harus sampaikan apa adanya, supaya mereka juga serius,” tegasnya.

Seperti diketahui bahwa, Polda Kalimantan Barat melalui Satuan Reserse Narkoba Polresta Pontianak berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 26 kilogram yang diduga kuat masuk dari Malaysia dari tangan ketiga pelaku yakni Kelvin dan Jakson yang merupakan warga negara Malaysia dan Ahmad Sajali warga Banjarmasin, Kalsel. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Polda Kalbar Berantas Judi Mesin di Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Koalisi masyarakat sipil Ketapang anti maksiat meminta Polda Kalbar untuk turun tangan…

2 hours ago

Aktivitas Judi Mesin Jackpot Resahkan Warga Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Lokasi diduga tempat perjudian di Kabupaten Ketapang menjamur bak musim penghujan. Saat…

2 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Syamsul Islami Sampaikan Beberapa Arahan

KalbarOnline, Ketapang - Plh Sekda yang juga Asisten Sekda bidang Ekbang Pemkab Ketapang, Syamsul Islami…

2 hours ago

Kompak, Bupati Dan Wakil Bupati Hadiri Syukuran Pindah Kantor BKPSDM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama wakilnya Farhan, kompak menghadiri ramah tamah dan…

2 hours ago

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

6 hours ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

6 hours ago