Categories: Ketapang

Kemarau Panjang, Lahan di Ketapang Kembali Terbakar

KalbarOnline, Ketapang – Memasuki musim kemarau beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang mengalami kekeringan. Tak hanya itu, kebakaran lahan dan hutan pun kembali terjadi. Seperti yang terjadi di RT 11 dan RT 13 Dusun 4 Kanalisasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kamis (1/8/2019) kemarin.

Dari pantauan di lapangan, tak sampai satu jam, api menghanguskan hampir 3 hektar lahan. Tak hanya membakar lahan kosong yang digunakan untuk mengembala hewan ternak, api juga merambat ke kebun kelapa sawit milik warga.

Kepala Dusun 4 Kanalisasi, Kusnadi yang terjun ke lokasi untuk memadamkan api mengatakan, asap pertama kali terlihat sekitar pukul 10.30 wib dari lahan kosong milik warga yang belum diketahui secara pasti, apakah sengaja dibakar atau tidak.

“Kebakaran terjadi di perbatasan RT 11 dengan RT 13. Ini lahan kosong. Lahan ini digunakan untuk mengembala kerbau. Di sebalahnya terdapat kebun sawit, tapi sudah terkena juga,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (1/8/2019).

Ia juga menuturkan, saat mengetahui ada api dirinya langsung melaporkan kepada pihak terkait untuk memadamkan api agar tidak meluas ke pemukiman warga yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kebakaran.

“Kemudian beberapa anggota dari Koramil dan Polsek datang untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya karena alat pemadam kebakaran masih belum disiagakan,” ujarnya.

Ia menambahkan, sambil menunggu bantuan datang, baik dari Manggala Agni, pemada kebakaran maupun helikopter yang membawa bom air. Ia bersama dengan petugas menggunakan dahan kayu untuk menghalau api.

“Kita khawatir api merembet ke arah rumah warga, karena anginnya bertiup ke rumah warga. Makanya kita berharap petugas tetap standby dengan jumlah yang banyak agar bisa cepat datang ke lokasi-lokasi yang terbakar,” ungkapnya.

Tak lama berselang petugas dari Manggala Agni datang ke lokasi membawa peralatan pemadam kebakaran. Petugas langsung menghalau api agar tidak mendekati permukiman warga.

“Kami masih belum tahu siapa yang membakar. Tapi kalau tidak dibakar tidak mungkin ada api, apalagi di seberang api sana tadi ada terdengar suara orang,” pungkasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Ketapang

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

5 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

10 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

11 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

11 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

11 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

12 hours ago