Categories: Ketapang

Antisipasi Aksi Terorisme, PT WHW AR Gelar Latihan Gabungan Bersama TNI-Polri

KalbarOnline, Ketapang – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) Divisi Terminal Khusus (Tersus) bersama Aparat TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, Polri (Koramil, Pos TNI AL dan Polsek Kendawangan) dan Direktorat Perhubungan Luat (KUPP III Kendawangan) menggelar latihan gabungan (Drills) untuk menerapkan International Ship and Port Security Code (ISPS Code) di Terminal Khusus PT WHW AR, Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu (24/7/2019).

ISPS Code merupakan regulasi dari International Maritime Organization (IMO) yang secara khusus mengatur kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah keamanan, yang harus diterapkan oleh setiap negara anggota dalam menanggulangi ancaman keamanan seperti aksi terorisme, pembajakan, perompakan dan lainnya terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan.

Tersus PT WHW AR telah menerapkan ISPS-Code dengan memiliki Sertifikat Statement of Compliance of a Port Facility (SoCPF), sehingga wajib bagi Tersus PT WHW AR memiliki kemampuan untuk memenuhi ketentuan manajemen keamanan dan keselamatan internasional tersebut guna menjamin keamanan kapal, fasilitas dan aktivitas pelabuhan di area Tersus PT WHW AR.

Latihan ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap satu tahun. Dalam simulasi penanggulangan teror ini mengerahkan pasukan TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, aparat Kepolisian, Karyawan PT WHW AR dan petugas KUPP III Kendawangan, dengan keseluruhan yang terlibat dalam latihan ini berjumlah lebih kurang 100 orang.

Latihan ini mengusung skenario terjadinya pembajakan kapal oleh sekelompok teroris bersenjata yang menyandera anak buah kapal terhadap kapal yang sedang berlayar di perairan Tersus PT WHW AR, sehingga mengancam fasilitas pelabuhan.

Setelah melalui prosedur koordinasi dan kerjasama dengan pihak otoritas Pelabuhan atau syahbandar (KUPP III Kendawangan) dan Aparat TNI Polri setempat. Dengan bergerak cepat, pasukan TNI AL, TNI AD, Polri dibantu karyawan PT WHW AR dan instansi terkait bekerjasama menyiapkan operasi penanggulangan teroris dan pembebasan sandera.

Dalam aksi simulasi tersebut juga diskenariokan terjadi kebakaran di area kapal yang berada di Tersus akibat sabotase oleh kelompok teroris serta adanya korban luka-luka akibat aksi sabotase tersebut. Dengan aksi tanggap darurat dan koordinasi yang terjalin dengan baik, kebakaran mampu dipadamkan oleh Fire Fighting Team PT WHW AR dan korban luka dalam pembebasan sandera berhasil ditangani oleh petugas medis PT WHW AR, sehingga korban dapat diselamatkan.

Dalam aksi ini, akhirnya para pembajak (teroris) berhasil dilumpuhkan berkat kerjasama dan koordinasi yang baik antara aparat TNI/Polri, Petugas Syahbandar dan PFSO (Port Facility Security Officer) PT WHW AR. Selain itu, dalam latihan ini juga disimulasikan penanganan demonstrasi warga sebagai wujud kemampuan petugas Port Security Tersus PT WHW AR dalam melaksanakan penanggulangan demo massa melalui kerjasama dengan aparat kepolisian dan aparat pemerintah setempat.

Manajer Terminal Khusus PT WHW AR, Seno Ario Wibowo mengatakan, latihan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen kepatuhan Tersus PT WHW AR terhadap undang-undang dan aturan pemerintah, serta dalam rangka menguji kemampuan, prosedur dan manajemen keamanan serta keselamatan di Tersus PT WHW AR telah memenuhi standar Internasional dan sebagai upaya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di Tersus PT WHW AR khususnya terkait dengan keamanan fasilitas pelabuhan.

“Dari Latihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri seluruh komponen maritim terkait, seperti karyawan Tersus PT WHW AR, termasuk petugas Port Security, Otoritas pelabuhan setempat dan aparat TNI/Polri dalam menjalin komunikasi, koordinasi dan kerjasama untuk melaksanakan penanggulangan bahaya keamanan di pelabuhan, khususnya Tersus PT WHW AR,” tukas Seno Ario Wibowo.

“Kami yakin bahwa melalui latihan ini juga dapat membangun kesadaran kita semua akan pentingnya keamanan wilayah pelabuhan sebagai salah satu pintu masuk segala aktifitas perekonomian negara,” timpalnya.

Latihan gabungan yang mengusung tema ‘Penanggulangan Bahaya Keamanan Fasilitas Pelabuhan’ ini juga dihadiri oleh pejabat instansi terkait, antara lain Wakil Kepala KUPP III Kendawangan, Sajiman, Kapolsek Kendawangan, AKP Frits Orlando Siagian, Danramil Kendawangan, Kapten Syamsu dan Komandan Pos TNI AL Kendawangan, Letda Laut (P) Imam.

Sementara Kepala KUPP III Kendawangan, Capt. M. Ridha R. SH.M.Mar selaku Port security Committee (PSC) yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Wakil Kepala KUPP III Kendawangan, Sajiman mengapresiasi Tersus PT WHW AR yang telah menjadi ujung tombak dalam melaksanakan dan menerapkan ISPS Code, melalui penyelenggaraan latihan gabungan ini.

“Latihan ini merupakan latihan yang pertama kali diselenggarakan di wilayah Kalimantan Barat, khususnya di wilayah pengawasan dan pembinaan KUPP III Kendawangan,” kata Sajiman.

Perlu diketahui bahwa PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan dan pemurnian alumina yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. PT WHW AR merupakan Smelter Grade Alumina (SGA) refinery pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas satu juta ton alumina per tahun.

Guna menunjang operasional pabrik, PT WHW AR juga memiliki sejumlah fasilitas penunjang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 80 MW, terminal khusus kegiatan bongkar muat berstandar internasional dan komplek hunian karyawan berkapasitas ribuan orang.

Dengan memiliki visi menjadi perusahaan produsen alumina dengan standar operasi kelas dunia dan kinerja tinggi, PT WHW AR yakin akan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dengan bisnis yang panjang dan berkelanjutan, mengembangkan sumber daya lokal yang berkompetensi tinggi dan perusahaan yang mengutamakan keselamatan pekerja, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Hal tersebut sesuai dengan upaya dan mendukung konsep hilirisasi yang diamanatkan Pemerintah Indonesia melalui UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yakni dengan adanya proses pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri yang akan memberikan nilai tambah bagi Indonesia. (Adi LC/Rill)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

DPD PDI Perjuangan Sebut Partainya Berpeluang Usung Sutarmidji di Pilgub Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat 2018 - 2023, Sutarmidji kembali menjadi orang pertama yang…

24 mins ago

Meski Kalah, Pj Bupati Kamaruzaman Apresiasi Timnas Indonesia U-23

KalbarOnline, Kubu Raya - Timnas Indonesia U-23 kalah melawan Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia…

28 mins ago

Pemkab Kubu Raya Gelar Gerakan Tanam Cabai di Punggur Kecil

KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Cabai di lahan…

35 mins ago

Kamaruzaman Usulkan Pembangunan Jembatan Rasau – Kubu ke Pemerintah Pusat

KalbarOnline, Kubu Raya - Penjabat (Pj) Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengatakan di forum musyawarah…

35 mins ago

Pemkab Kubu Raya Ikuti Penilaian Program Prioritas Nasional Tahun 2024

KalbarOnline, Kubu Raya – Kabupaten Kubu Raya akan mengikuti kegiatan terpadu penilaian Desa Pangan Aman,…

36 mins ago

Sutarmidji Ambil Formulir Pendaftaran ke Partai Nasdem

KalbarOnline, Pontianak - Menatap pilkada serentak 2024 pada 27 November 2024, Sutarmidji sudah memastikan diri…

43 mins ago