Categories: Pontianak

Rasakan Sensasi Dentuman Meriam Karbit, Datang ke Pontianak

259 meriam karbit siap meriahkan festival

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 259 meriam karbit siap menyemarakkan Festival Meriam Karbit yang akan digelar pada malam Idul Fitri 1440 Hijriah mendatang.

Jumlah keseluruhan meriam itu berasal dari 39 kelompok yang menjadi peserta festival.

Ketua Forum Permainan Meriam Karbit, Fazri Udin mengatakan, saat ini persiapan untuk festival sudah mencapai di atas 50 persen.

“Tahun ini pembukaan festival dipusatkan di Gang H Mailamah Jalan Adisucipto,” ungkapnya usai rapat koordinasi Festival Meriam Karbit di ruang rapat Wali Kota, Selasa (14/5/2019).

Menurutnya, meriam karbit merupakan permainan tradisional khas Pontianak dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Kita berharap melalui Forum Meriam Karbit, budaya ini tetap eksis setiap tahunnya dan bisa dinikmati masyarakat luas,” sebut Fazri.

Terpisah, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta panitia Festival Meriam Karbit mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan penyelenggaraan event ini.

“Saya minta panitia pelaksana benar-benar mempersiapkan secara matang, baik itu kemasan acaranya, pembukaan, panggung utama serta pengaturan tamu undangan,” katanya.

Sebagai permainan tradisional, sambung Edi, permainan meriam karbit tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan masyarakat Pontianak, terutama yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas. Terlebih meriam karbit merupakan bagian dari historis berdirinya Kota Pontianak.

“Oleh sebab itu, melalui festival ini kita berharap permainan meriam karbit tetap terus dilestarikan sebagai khasanah budaya Pontianak yang tidak dimiliki daerah lainnya. Tak sah rasanya bila lebaran Idul Fitri tanpa terdengar dentuman meriam karbit,” imbuhnya.

Meriam karbit terbuat dari kayu balok yang dililit dengan rotan. Meriam karbit memiliki ukuran panjang rerata antara 5 hingga 7 meter dan diameter 60 – 70 centimeter.

Untuk membunyikannya, dibutuhkan karbit yang dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu kemudian siap disulut. Suara yang dihasilkan meriam karbit ini sangat menggelegar, bahkan getarannya bisa dirasakan oleh warga yang bermukim di sekitar area meriam itu dimainkan.

Setiap digelarnya festival meriam karbit ini, tak jarang mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk menyaksikan dan mendengar langsung bunyi permainan tradisional ini.

Bahkan, mereka memberanikan diri untuk menyulut langsung meriam karbit. (jim/humpro)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

2 hours ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

2 hours ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

2 hours ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

3 hours ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

8 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

18 hours ago