Categories: Sekadau

Bupati dan Wakil Bupati Bersama Umat Katolik Sekadau Ikuti Upacara Penciuman Salib

KalbarOnline, Sekadau – Bupati Sekadau Rupinus, bersama sang istri, Ny. Kristina Rupinus dan Wakil Bupati Sekadau, Aloysius bersama istri, Ny. Vixtima Heri Supriyanti Aloysius serta ribuan umat Katolik di wilayah Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau, melaksanakan prosesi cium salib sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Yesus yang rela mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, Jumat (19/4/2019).

Wakil Bupati Sekadau, Aloysius saat mengikuti upacara penciuman salib (Foto: Mus)

Upacara prosesi penciuman salib dipimpin pastor Gregorius Igo, CP, didampingi pastor Paroki Pastor Kristianus, CP, Pastor Valentinus dan Pastor Grasius. Ribuan Umat Katolik ikut dalam misa prosesi penciuman salib yang dimulai pukul 15.00 wib itu.

Dalam tradisi Gereja Katolik Roma, prosesi penciuman salib Kristus pada perayaan Jumat Agung, bukanlah sebuah tindakan berhala, karena yang dihormati bukan salibnya tetapi makna penyalibanNya.

Selama masa pra paskah, Gereja mengajak seluruh umat untuk merenungkan peristiwa iman yang menjadi dasar seluruh iman Katolik, yaitu Allah Bapa yang mengutus Putera-Nya yang tunggal untuk datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.

Dan, kasih-Nya kepada umat manusia mencapai puncaknya pada hari Jumat Agung, hari di mana Yesus mengurbankan diri-Nya dengan wafat-Nya di kayu salib untuk menyelamatkan dosa manusia.

Pastor Igo dalam homilinya mengatakan salib bagian dari rencana Allah. Dalam salib lanjut Pastor Igo kita melihat kasih Allah yang abadi. Dalam salib juga lanjut pastor Igo kitab suci terarah, maka salib bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, Yesus menempuhnya dengan kepastian dan kesadaran. Salib juga lanjut Pastor adalah hikmat dan kebijaksanaan untuk menyelamatkan manusia dan dunia.

“Pada hari yang agung kita melihat kasih Allah yang abadi. Kita kerab bergelut dngan tantangan, maka mari kita arahkan pandangan kita pada salib tuhan karena di salib kasih allah yang abadi. Bunda maria sendiri  tetap menaruh harapan pada Yesus yang disalibkan. Kita harus punya iman kita harus punya pengharapan maka dengan demikian kita tampil sebagai pemenang,” tukasnya.

Sementara Bupati Rupinus mengatakan Kematian Yesus Kristus di salib harus dapat dihayati secara sunguh-sunguh oleh umat Katolik untuk meningkatkan kecintaan terhadap sesama dan mengharapkan umat Katolik dapat menjadikan Yesus Kristus sebagai inspirasi serta panutan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sementara Wabup Aloysius mengatakan umat Katolik, harus menjadi pribadi yang utuh dan penuh cintah kasih dalam melayani sesama dengan penuh pengorbanan. (*/Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

6 hours ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

6 hours ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

7 hours ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

15 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

16 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

16 hours ago