Categories: Kubu Raya

Kasus Stunting di Kuala Mandor B Terbilang Tinggi

KalbarOnline, Kubu Raya – Angka kasus stunting di wilayah Camat Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya terbilang tinggi.

Di tahun 2018, tercatat 23,28 persen balita di wilayah itu mengidap stunting yang tersebar di sejumlah desa yakni Kuala mandor B, Kuala Mandor A, Sungai Enau, Kubu Padi dan Retok.

Hal ini diungkap Camat Kuala mandor B, Yansen Sibrani berdasarkan data Puskesmas di Kuala Mandor B, Kamis (14/3/2019) siang.

Dalam upaya mengatasi stunting tersebut, Yansen Sibrani mengatakan pihaknya telah melakukan lokakarya bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Pertanian belum lama ini.

“Kedepannya kita berencana mengadakan pembibitan buah-buahan yang mengandung gizi di setiap pekarangan rumah dan ruas-ruas jalan dalam rangka memenuhi asupan gizi untuk masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, kata Yansen, untuk menghadapi kasus stunting yang telah terjadi di Kecamatan Kuala mandor B dengan kategori sangat pendek, pihaknya berencana melakukan perubahan program di setiap sekolah dasar Kecamatan Kuala Mandor B.

“Hal ini sudah kita rapatkan sedangkan usulan dari dinas pendidikan telah merancang program perenggangan dan olahraga untuk murid di setiap sekolah agar ada perubahan terkait dengan tinggi badan para murid untuk lebih baik dari biasanya,” tukasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Kuala Mandor B, Firmansah menambahkan dari masa konsepsi hingga dua tahun umur balita wajib dalam pengawasan. Mulai dari asupan ASI hingga penambahan vitamin untuk balita.

“Seperti ini harus kita kolaborasikan, salah satunya ada program inovasi penanaman cangkok manis. Jadi setiap ibu hamil, diwajibkan mengkonsumsi cangkok manis, karena unsur dari cangkok manis tersebut berhubungan dengan produksi ASI sehingga air yang dikeluarkan menjadi kental untuk asupan anaknya hingga menjadi sehat,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya.

Firmansah meminta agar pemerintah tingkat desa dapat memperhatikan kasus stunting tersebut dengan cara menganggarkan dari dana desa untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa tambahan melengkapi kebutuhan gizi masyarakat.

“Dari lima desa tersebut merespon, untuk menganggarkan sejumlah dana yang diberikan di setiap Posyandu. Maka dari Posyandu, dana tersebut dikelola untuk memberikan makanan tambahan yang berhubungan dengan pengawalan asupan gizi tersebut,” jelasnya.

Mengingat stunting merupakan jangka panjang terhadap penderitanya, Firman mengakui pihaknya masih kesulitan untuk merangkul dari sektor pendidikan yakni sekolah-sekolah dasar.

“Walaupun kita belum tahu nomenklatur untuk bidang sekolah, kita telah berupaya maksimal dengan cara memberikan program peregangan. Jadi setiap anak wajib melakukan gerakan olahraga dengan berhubungan penarikan atau peregangan, saya yakin kegiatan tersebut sangat membantu terhadap penderita stunting,” paparnya. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Polres Landak Gelar Pemusnahan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat Kapuas 2024

KalbarOnline, Landak - Polres Landak menggelar press release dan pemusnahan barang bukti hasil Operasi Pekat…

1 hour ago

Daftar Tunggu Antrean Haji di Kubu Raya Capai 24 Tahun

KalbarOnline, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar manasik dan pelepasan 325 Jemaah Calon…

1 hour ago

Polres Kubu Raya Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Satu Tingkat Aiptu Soponyono

KalbarOnline, Kubu Raya - Bertugas tanpa cacat, berdedikasi hingga akhir dan melayani masyarakat dengan tulus…

1 hour ago

Halal Bihalal dan Milad ke 27 MABM Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari menghadiri Halal Bihalal dan…

1 hour ago

TP PKK Pontianak Gelar Halal Bihalal

KalbarOnline, Pontianak - Masih dalam suasana Idul Fitri, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak menggelar…

15 hours ago

Usul Pekan Budaya LPM Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

15 hours ago