Categories: Sekadau

Fraksi NasDem Sekadau Soroti Pendapatan BPHTB Take Over Perusahaan Sawit

KalbarOnline, Sekadau – KetuaFraksi Partai NasDem DPRD Sekadau, Teguh Arif Hardianto mempertanyakan pendapatan daerah dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) khususnya terkait pengambilalihan perusahan (Take Over) yang terjadi di Kabupaten Sekadau.

“Jadi kami dari Fraksi NasDem mempertanyakan kemana pendapatan dari sektor BPHTB khususnya terkait pengalihan perusahaan yang terjadi di Kabupaten Sekadau,” ujarnya.

Hal ini ditanyakan Teguh, lantaran telah berulang kali terjadi take over perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sekadau namun kata dia, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Sekadau tidak dapat menarik BPHTB perusahaan tersebut.

“Sudah berkali-kali take over perusahaan perkebunan kelapa sawit, tapi sampai saat ini pemerintah daerah tidak dapat menarik BPHTB, ada apa persoalan ini? Ini wajib untuk ditindaklanjuti dan pemerintah daerah jangan hanya menerima,” tegasnya.

Menurut Teguh, terjadinya take over atau pengambilalihan antara satu perusahaan ke perusahaan lainnya bukan berarti perusahaan yang diambilalih itu usahanya sedang dalam keadaan tak normal. Teguh menuding bisa saja hal itu sebagai strategi atau modus perusahaan untuk menghindari kewajiban terhadap BPHTB.

“Bukan berarti perusahaan yang di-take over itu usahanya sedang dalam keadaan tak baik. Bisa saja itu sebagai strategi perusahaan dalam rangka mengembangkan usaha produksinya, sehingga mengambil kebun lain. Karena saat ini sudah tidak bisa membuka izin baru karena sudah ada moratorium presiden bahwa tidak ada penambahan izin baru kelapa sawit. Sehingga perusahaan-perusahaan yang ada untuk mengembangkan usahanya melakukan take over terhadap perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada,” bebernya.

“Artinya, terjadinya take over itu merupakan salah satu strategi pengembangan perusahaan, sehingga kewajiban pemerintah daerah adalah menarik BPHTB. Kalau misalnya tidak terjadi proses balik nama perusahaan atau sebagainya, itu merupakan salah satu modus perusahaan untuk menghindari kewajiban mereka terhadap BPHTB. Kami dari NasDem meminta pemerintah daerah melakukan langkah-langkah agar bagaimana BPHTB itu bisa ditarik,” pungkasnya. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kendalikan Inflasi di Daerah, Pemkab Kayong Utara Sinergi Semua Elemen

KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara, Rene Reinaldy hadir dalam…

2 hours ago

Bupati Kapuas Hulu Hadiri Perayaan Syukuran Panen Padi di Desa Tanjung Karang

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menghadiri acara Dange atau Gawai Dayak di…

6 hours ago

Wabup Ketapang Lepas Siswa Peserta Calon Paskibraka Tingkat Provinsi Kalbar Tahun 2024

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Farhan melepas secara resmi keikutsertaan siswa peserta Calon…

7 hours ago

Pria di Kubu Raya Lakukan Aksi Pencurian di 11 TKP Demi Sabu dan Judi Slot

KalbarOnline, Kubu Raya - Seorang pria berinisial DN (23 tahun), warga Kabupaten Kubu Raya ditangkap…

7 hours ago

Diduga Lakukan Pelecehan ke ART dan Anak Angkat, Oknum Anggota Polres Kayong Utara Dilaporkan

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang oknum polisi di Kayong Utara diduga telah melakukan pelecehan terhadap…

7 hours ago

Kamaruzaman Penuhi Panggilan Pemeriksaan Kejati Kalbar Sebagai Saksi Kasus Dana Hibah Yayasan Mujahidin

KalbarOnline, Pontianak - Syarif Kamaruzaman memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat sebagai saksi…

7 hours ago