Categories: Pontianak

BPD HIPMI Kalbar Bakal Evaluasi Kepengurusan 11 BPC

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Kalimantan Barat, Denia Yuniarti Abdussamad menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap 11 Ketua BPC HIPMI yang melayangkan mosi tak percaya dan musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) terhadap dirinya.

“Kita akan melakukan evaluasi, ini sebagai tindaklanjut dari BPD HIPMI Kalbar. Tentu Kalau mau membuat keputusan strategis di unsur BPC itu tidak bisa hanya melalui ketua umumnya, harus melalui rapat pleno. Dari 11 BPC itu, 90 persen pengurus tidak tahu menahu keputusan ketua umumnya,” ujar Denia, Minggu (27/1/2019).

BPD, kata Denia, memiliki hak kuasa penuh layaknya BPP melakukan evaluasi terhadap kepemimpinannya selaku Ketua Umum BPD.

“Begitu pula kami di BPD berhak dan berkuasa penuh untuk melakukan evaluasi terhadap kepengurusan BPC apalagi jika ada pelanggaran konstitusi yang mereka lakukan,” tegas Denia.

“Karena satu-satunya orang yang dipilih melalui proses musyawarah daerah adalah ketua umum, setelahnya ketua umum memilih perangkat-perangkat dibawahnya dan sangat wajar ketua umum melakukan suatu penyegaran organisasi,” timpalnya.

Menurutnya mosi tak percaya bahkan musdalub terhadap Ketua Umum BPD merupakan suatu hal yang penting. Karena, kata dia, sebagai upaya hendak mengganti ketua pengurus provinsi.

“Harusnya di internal mereka ada rapat pleno terlebih dahulu, keputusan itu harus dilengkapi dengan berbagai hal-hal mendukung. Jadi hal ini memang tidak memenuhi legal dan formil,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya dari BPD melakukan pemeringkatan terhadap 11 BPC tersebut. Dalam arti, dicontohkan Denia, misalnya BPC A seberapa fatal pelanggaran konstitusi yang dilakukan.

“Ada hak dan kewajiban menjadi Ketua Umum BPC, sekarang mereka kritis terhadap saya. Di sisi lain apakah mereka sudah berkinerja baik memimpin BPC. Kewajiban-kewajiban sebagai Ketua BPC apa sudah dilakukan. Kalau hanya menjadi Ketua BPC tapi hanya untuk kritis terhadap Ketua BPD, sementara kinerjanya bagaimana,” tegasnya lagi.

Karena dari 11 BPC tersebut, diakui Denia memang masih banyak yang berkinerja dibawah standar.

“Tapi kritisnya luar biasa. Malah ada pelanggaran fatal terkait etika organisasi, misalnya pembulyan terhadap saya sebagai Ketum BPD. Organisasi itu kan simbolnya adalah ketua umum. Marwah organisasi itu melakat di ketua umum. Kalau ketua umumnya diserang, dihancurkan martabatnya dan reputasinya, otomatis turut menyerang organisasi,” pungkasnya. (Fat)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

2 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

13 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

13 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

13 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

13 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

17 hours ago