Categories: Sekadau

Kabid Perkebunan DKPPP Beberkan Sejumlah Kendala Replanting Kebun Sawit di Sekadau

KalbarOnline, Sekadau – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Sekadau menyebut realisasi replanting kebun sawit pada tahun 2018 ini sulit tercapai, hal ini dikatakan Kepala Bidang Perkebunan DKPPP, Ir. Eddy Mulyono, kepada KalbarOnline usai FGD bersama Link-AR Borneo di Vinca Borneo Hotel, Selasa (28/8/2018).

Sulitnya terealisasi program pemerintah tersebut lantaran ada beberapa kendala, terutama dari petani yang enggan melakukan replanting karena beranggapan tanaman sawit masih produktif.

Program ini juga mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp25 juta per hektar, namun hal ini kata Mulyono tidak memadai. Selain itu juga yang menjadi kendala, dana tersebut tidak bisa langsung dicairkan, karena harus melewati tahap verifikasi data lahan sawit dan pemilik sawit.

“Sesudah Dirjen Perkebunan menghitung ternyata dibutuhkan Rp60 juta per hektar, sehingga sampai kini verifikasi lahan belum optimal, padahal di Sekadau sudah ada 4000 ha layak di replanting usia tanam tahun 1990, 1991 dan 1992,” bebernya.

Menyangkut kendala diatas, Mulyono mengatakan masih butuh sosialisasi kepada petani mengingat tingkat produktivitas tanaman sawit sudah jauh dari target produksi yang dibawah 10 ton per tahun.

“Ini yang salah satunya jadi perhatian. Mengenai pendanaan, pihak perbankan juga sudah mengatakan kesediaannya dalam pendanaan,” ujarnya.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sekadau, Samuel, SP juga mengamini kendala program replanting salah satunya yakni kepemilikan dokumen lahan.

“Mungkin sudah berpindah tangan, jadi sosialisasi verifikasi lahan perlu dilakukan dan dicarikan solusinya,” ujarnya.

Samuel juga tak menampik adanya petani yang belum bersedia lahannya diremajakan.

“Disinilah fungsi sosialisasi,” ucapnya.

Samuel berharap program replanting di Sekadau bisa berjalan.

“Karena dengan peremajaan diharapkan dapat mencegah pembukaan lahan baru untuk perambahan hutan dan sudah mendesak peremajaan dilakukan karena alasan produktifitas,” pungkasnya. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Salat Id Berjemaah bersama Warga, Ani Sofia Ajak Maknai Kisah Nabi Ibrahim

KalbarOnline, Pontianak – Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang tepat untuk memaknai arti pengorbanan.…

30 mins ago

1.005 Warga Binaan Rutan Pontianak Dapat Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Rutan Kelas II Pontianak menggelar sholat Idul Adha 1445 Hijriah hingga menyembelih…

58 mins ago

Ngaku Hanya Kopdar, Polisi Amankan 65 Remaja di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 65 remaja diduga hendak tawuran di depan Gereja Katedral Jalan A.R…

1 hour ago

Kapolda Kalbar Dorong Pemprov Tiru Singapura, Gelar Event Internasional

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto dorong Pemerintah Provinsi Kalbar untuk…

4 hours ago

Tunaikan Salat Id di Mujahidin, Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat Kalbar Teladani Nabi Ibrahim

KalbarOnline.com - Ribuan masyarakat muslim di Provinsi Kalimantan Barat memadati halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak…

10 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Rapat Pimpinan BKOW Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Pimpinan Badan Kerjasama Organisasi…

11 hours ago