Categories: Nasional

Darurat Gizi Buruk di Maluku Tengah, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Kemanusiaan

KalbarOnline, Nasional – Bencana kelaparan kembali melanda Tanah Air. Tiga warga suku Mausu Ane di pedalaman Pulau Seram, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, menjadi korban.

Ketiganya meninggal dunia karena gizi buruk yang disebabkan keterbatasan persediaan pangan di daerah tersebut. Kasus kelaparan di pedalaman Gunung Murkele juga merenggut nyawa satu korban lanjut usia dan dua balita.

Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan merespon cepat dengan menerjunkan Tim Kemanusiaan. Tim pertama Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan telah bergerak menuju komunitas masyarakat Mausu Ane, dengan membawa logistik dan obat-obatan. Tim Kemanusiaan tersebut terdiri dari dokter, perawat, dan satu Koordinator Respon Kebencanaan.

Selanjutnya, tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa pusat akan berangkat dari Makassar pada Jumat (27/7/2018) siang, menuju ke Ambon. Dijadwalkan pada hari Minggu (29/7/2018), tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa sudah bergabung dengan aparat TNI dari Korem 1502/Masohi, untuk bergerak menuju lokasi suku Mausu Ane, dan mendistribusikan sejumlah bantuan.

Setibanya di lokasi, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa akan melakukan mapping area dengan berkoordinasi bersama perangkat pemerintah. Selanjutnya menetapkan posko darurat untuk kebutuhan support logistik dan berbagai kebutuhannya.

Kemudian akan melakukan eksplorasi daerah untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan gizi dengan membawa produk pemberdayaan yang kaya protein hewani dan bergizi tinggi, seperti abon ikan.

“Tim respon cepat sudah kami berangkatkan. Pertama tim Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan kami gerakkan untuk segera menangani kasus tersebut. Kebutuhan medis dan logistik menjadi bekal utama pada respon kali ini. Selanjutnya setelah mendapat update informasi dari lokasi, kami akan menyusun respon lanjutan dan mengirimkan tim kedua, dengan membawa bekal kebutuhan masyarakat disana,” ungkap Doni Marlan, selaku GM Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa Filantropi.

Karena medan yang cukup sulit dan tidak dapat diakses kendaraan, Tim Kemanusiaan yang berasal dari beberapa unsur relawan tersebut, melanjutkan respon dengan berjalan kaki menuju lokasi. Estimasi waktu yang harus ditempuh adalah 8 jam perjalanan.

Upaya distribusi bantuan logistik dan kesehatan tersebut diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Mausu Ane, dan menekan jumlah korban jiwa, terutama dari kelompok rentan (wanita, lansia, dan anak-anak). (DD/KO)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

10 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

10 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

10 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

13 hours ago

Nilai Reformasi Birokrasi dan SAKIP Pemkot Pontianak Naik

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…

13 hours ago

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Dekat Masjid, Sekda Ketapang: Kita Bangsa Majemuk Penuh dengan Toleransi

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…

14 hours ago