Categories: Pontianak

Karolin – Gidot Prioritaskan Pendidikan Khusus Untuk Masyarakat Dayak

KalbarOnline, Pontianak – Belum lama ini pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot, mengeluarkan statemen terkait komitmennya untuk meningkatkan daya saing dan kualitas masyarakat Dayak di daerah Kalbar khususnya di sektor pendidikan.

Hal itu diungkapkan Karolin, usai menghadiri pembukaan Pekan Gawai Dayak XXXIII di Rumah Radakng Pontianak, Minggu (20/5).

“Untuk pendidikan, kami sudah siapkan program sekolah unggulan yang akan ada di 14 kabupaten dan kota. Ini akan mempermudah akses bagi anak-anak dari pedalaman mengenyam pendidikan khususnya SMA dan SMK, yang mumpuni dan berkwalitas,” kata Karolin.

Menurut Bupati Landak non-aktif ini, pendidikan bagi masyarakat di pedalaman khususnya warga suku Dayak, dirinya bersama Suryadman Gidot juga akan mendorong pemerintah kabupaten/kota, agar menyiapkan beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi. Sehingga mereka bisa kuliah dan akan kembali ke daerah asalnya dengan status guru honor daerah.

“Kita akan bangun sekolah-sekolah di pedalaman. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah akses layanan pendidikan masyarakat pedalaman. Selama ini, masalah tersebut menjadi kendala bagi mereka khususnya suku Dayak untuk menikmati hasil pembangunan di sektor pendidikan,” ungkap Karolin.

Bahkan, Karolin dan Gidot sudah menyiapkan program khusus untuk profesi tertentu. Seperti dokter hewan, yang jumlahnya sangat langka di Kalbar. Padahal, keberadaan dokter hewan sangat dibutuhkan.

“Profesi khusus seperti dokter hewan, ahli pengelola tambang juga sudah kita pikirkan. Kedepan Kalbar harusnya punya tenaga khusus sehingga potensi yang ada bisa lebih dimaksimalkan,” pungkas Karolin.

Jika melihat dari statemen Karolin, konsep pembangunan yang akan dilakukan Karolin – Gidot tentu tidak berlandaskan azas keadilan, sebab hanya memprioritaskan satu suku semata, dimana kita ketahui bahwa di Kalbar memiliki bermacam ragam suku yang sama-sama masih jauh tertinggal.

Hal ini dibuktikan dengan rendahnya IPM Kalbar se – Indonesia. Artinya baik warga suku Dayak maupun suku lainnya di Kalbar sama-sama masih jauh tertinggal. Dengan konsep pembangunan yang tidak merata tentu akan membuat Kalbar semakin jauh tertinggal.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Terpilih Aklamasi, Daniel Tangkau Lanjut Pimpin Ikadin Kalbar 2024 – 2028

KalbarOnline, Pontianak – Daniel Edward Tangkau kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Provinsi…

5 hours ago

Ramai-ramai Kritik Hasyim Asy’ari, Statemen Anggota Dewan Boleh Nyalon Pilkada Bisa Jadi Problem Demokrasi dan Konstitusional

KalbarOnline, Nasional - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritik argumentasi Ketua KPU RI, Hasyim…

5 hours ago

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

22 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

22 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

1 day ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

1 day ago