Tolak tenaga kerja asing illegal dan perjuangkan nasib rakyat kecil yang tertindas
KalbarOnline, Pontianak – Memperingati May Day atau hari Buruh di Kalimantan Barat diisi dengan rangkaian aksi damai di bundaran tugu Digulis Untan Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, Selasa (1/5) pagi.
Massa perwakilan terdiri dari kalangan buruh, tani, kaum miskin, pemuda, mahasisiwa, perempuan dan rakyat pekerja serta berbagai ormas diantaranya, Front Perjuangan Rakyat Kalbar (FPR), AGRA, FMN, SPD, BEM FISIP, KNPS, SPR, KAMMI, PMKRI, GMNI dan PEMBARU.
Massa yang dikomandoi oleh FPR ini berjumlah lebih dari ratusan peserta aksi yang menyampaikan pernyataan sikap, dikawal oleh sejumlah personil gabungan TNI dan Polri.
“Laksanakan reforma agraria sejati. Cabut UU PPMI dan berikan perlindungan sejati bagi buruh migran. Cabut PP 78. KAMMI Pontianak tolak TKA illegal dan Naikkan upah buruh dan berikan jaminan sosial baik kesehatan” demikian isi sejumlah pesan yang disampaikan peserta aksi melalui poster dan spanduk yang menyemarakan jalannya aksi.
“Momentum ini harus dijadikan sebagai ajang memperkuat persatuan rakyat. Saatnya kaum buruh dan tani melawan seluruh skema neoliberalisme yang dikembangkan oleh imperialis maupun rezim komparadornya di dalam negeri,” kata Koordinator aksi, Wahyu Setiawan yang juga merupakan Ketua AGRA.
Dihadapan para pengunjuk rasa, Wahyu juga menyampaikan 14 tuntutan atau pernyataan sikap tersebut yakni;
Massa peserta aksi damai juga menuntut Pemerintah mencabut Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Sementara, perwakilan KAMMI Kalbar, Imran Ramadhan juga meminta pemerintah proaktif memperhatikan nasib buruh.
“KAMMI berharap, agar para buruh lebih diperhatikan nasibnya, tentang kelayakan dan hak-haknya dalam bekerja dilindungi, tidak diperlakukan semena-mena,” ucapnya.
Lanjut Imran, tidak hanya nasib buruh, pihaknya juga meminta pemerintah juga memperhatikan nasib masyarakat lainnya.
“Tidak hanya buruh, tapi juga para petani, para nelayan, orang-orang yang selama ini tidak diperhatikan, kecuali di hari kampanye saja. Sekarang kita berharap ada upaya nyata dari pemerintah untuk bisa memperhatikan nasib rakyat kecil yang tertindas,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak - Polisi mengamankan empat remaja berinisial FB (17 tahun), HP (17 tahun), RF…
KalbarOnline, Kubu Raya - Dua pria asal Kubu Raya, SS (31 tahun) dan AL (33…
KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten…
KalbarOnline, Pontianak - Seorang pria paruh baya berinisial S (42 tahun) ditemukan tewas di dalam…
KalbarOnline, Pontianak - Almarhum ayahanda Effendi mungkin akan tersenyum dari dalam kuburnya, karena perjuangannya menuntut…
KalbarOnline, Pontianak - Gelaran perhelatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-52 tingkat…
Leave a Comment