KalbarOnline, Pontianak – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) ke V untuk menyusun program terbaru sekaligus menentukan pimpinan MABM Kalbar dalam rangka mengangkat marwah melayu di Kalbar, di Grand Mahkota Hotel Pontianak, Rabu (28/2) malam.
Kegiatan dihadiri oleh Ketua DPD RI, Oesman Sapta Oedang, Pj Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji, Sutarmidji dan Ria Norsan, tokoh adat dan tokoh agama, serta tamu undangan lainnya.
Usai pembukaan Mubes V MABM, kepada awak media, Ketua MABM 2013-2018, Chairil Efendy, mengatakan bahwa selain memilih atau menyusun kepengurusan untuk 2018 – 2023, MABM Kalbar juga akan menyusun program kerja yang nantinya bisa diukur untuk memajukan Melayu.
“Nah, program kerja itu, antara lain, di bidang SDM. Seperti membantu adek-adek kita yang sekolah dalam bentuk bantuan. Juga membantu Da’i yang ada di perbatasan, gaji mereka kita bantu, walaupun jumlah tidak banyak tapi itu kita lakukan,” ucapnya.
Kemudian, lanjutnya, pihaknya juga akan melakukan penelitian-penelitian atau riset dan sebagainya, yang dilakukan oleh pengurus MABM yang ada di perguruan tinggi atau di LSM.
“Kemudian, kita juga secara rutin mengadakan festival seni budaya Melayu, sehingga ada wadah atau ruang bagi anak-anak Melayu untuk menampilkan ekspresifitas dirinya. Alhamdulillah, tahun ke tahun semakin meningkat. Itu salah satu bukti juga bahwa kita memajukan SDM Melayu,” tukasnya.
Sementara mengenai kiprah masyarakat Melayu di jaman now saat ini, dirinya menilai sudah sangat baik.
“Kita bisa lihat, di perguruan tinggi itu, berapa banyak guru besar, ratusan doktor, rata-rata juga orang Melayu. Di pemerintahan juga demikian. Diluar itu, anak-anak muda juga berkiprah dengan sangat luar biasa, saya rasa tidak ada persoalan, cukup baik kiprah orang Melayu di Kalbar,” imbuhnya.
“Hanya saja masih perlu ditingkatkan, terlebih lagi saat ini sudah memasuki revolusi industri keempat, semuanya sudah harus semakin cepat, lompatan-lompatan perhitungan pemikiran semakin cepat. Oleh karena itu kita tidak bisa berleha-leha, kita tidak boleh lagi berpikiran primordial sempit bahwa kita memajukan suku kita itu boleh, karena itulah identitas kita. Akan tetapi kita tidak boleh terjebak dalam primordial sempit itu. Kita harus bergandengan tangan, harus mewarnai peradaban dunia dengan nilai-nilai luhur kita, jangan sampai kita justru termakan oleh paham-paham liberalisme, radikalisme dan paham-paham kehidupan modern yang merusak norma-norma kita,” tandasnya. (Fat)
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Unit Tindak Pidana Korupsi Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu menahan Kepala…
KalbarOnline, Pontianak - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Barat menggelar konferensi pers…
KalbarOnline, Sanggau – Seorang pemuda berinisial JA di Sanggau, Kalbar, diamankan petugas Bea Cukai usai…
KalbarOnline, Riau - Beredar di media sosial sebuah video seorang santriwati di Riau dalam kondisi…
KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…
Leave a Comment