Categories: Nasional

KPK Tegaskan Para Calon Kepala Daerah Tak Lakukan Politik Uang

KalbarOnline, Nasional – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para calon kepala daerah yang bertarung dalam Pilkada Serentak 2018 tidak terlibat dalam politik uang. KPK menilai politik uang hanya melahirkan pejabat yang korup.

“Karena ternyata kalau dilihat dari kasus ini hal itu berdampak pada seorang pemimpin daerah setelah menjabat,” ujar Wakil Ketua KPK, Laode M Syarief.

Demikian dilansir dari Metrotvnews.com.

Bukan tanpa alasan KPK mengultimatum para calon. Hal ini berkaca dari kasus korupsi yang menjerat sejumlah kepala daerah salah satunya Bupati nonaktif Kutai Kertanegara (Kukar) Rita Widyasari.

Menurutnya, politik uang hanya berujung pada balas budi dari setiap pengusaha, tim sukses atau pihak lain yang telah membantu selama proses kampanye hingga terpilih. Balas budi itu dilakukan dengan cara memuluskan proyek atau perizinan.

“Sebagai imbalan juga, kepala daerah terpilih banyak juga memberikan konsesi atau kemudahan karena para pihak tersebut yang membantu di dalam proses mulai dari kampanye sampai dia terpilih,” tukas Syarief.

Syarief menegaskan lembaga Antirasuah bakal menangani politik uang atau mahar politik yang memenuhi unsur tindak pidana korupsi seperti yang diatur dalam Undang-undang. KPK juga menggandeng kepolisian dalam pembentukan Satgas Antipolitik Uang.

“Selama proses politik uang dan mahar politik memenuhi unsur tindak pidana korupsi pasti KPK bisa (menangani). Tapi sebagaimana yang sudah kami beritakan, KPK juga Mabes Polri membentuk tim untuk politik uang,” tuturnya.

KPK dan pihak kepolisian telah menggelar rapat untuk membahas secara teknis pelaksanaan tugas Satgas Antipolitik Uang. Dalam rapat itu, KPK dan polisi sepakat untuk saling bertukar informasi terkait indikasi politik uang. Termasuk, melimpahkan indikasi tindak pidana korupsi penyelenggara negara atau perwakilannya ke KPK.

“Sebaliknya jika ada dari pengaduan masyarakat yang didapatkan (KPK) berhubungan juga dengan tindak pidana berhubungan Pilkada tapi bukan tindak pidana korupsi akan disampaikan langsung ke Polri supaya diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Kepolisian sendiri sudah bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu untuk itu,” imbuhnya.

KPK mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dengan iming-iming uang dari para calon kepala daerah. Syarief memastikan calon yang mau membayar para pemilih bukanlah calon pemimpin yang baik.

“Dia mau membeli karena dia tidak bisa menjual ide program yang bisa dijual ke masyarakat. Jadi untuk masyarakat seluruh Indonesia yang ada Pilkada di daerahnya jangan memilih kandidat yang mau bayar. Itu imbauan dari kami,” tandasnya. (Rock)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Wujud Kepedulian KSAD, Kodim Putussibau Bagikan Ransum dan Imukal TNI Untuk Pemenuhan Gizi Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Staf Logistik Kodim 1206/Putussibau membagikan susu imukal dalam rangka pemenuhan gizi prajurit,…

1 hour ago

Propam Polda Kalbar Lakukan Pembinaan Etika Profesi Polri di Polres Kapuas Hulu

KalbarOnline, Putussibau - Bidang  Propam Polda Kalbar melakukan pembinaan kepada personel Polres Kapuas Hulu, terutama…

1 hour ago

Wastra Unggulan Kalbar Diborong Istri-istri Menteri pada Peringatan HUT Dekranas di Kota Solo

KalbarOnline, Pontianak - Wastra Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mampu menarik perhatian anggota Organisasi Aksi Solidaritas…

2 hours ago

Daftar Cawagub Kalbar di PPP, Budi Perasetiyono: Kembali ke Rumah

KalbarOnline.com - Budi Perasetiyono terus menunjukkan keseriusannya dalam kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar…

2 hours ago

Bejat! Delapan Pria di Suhaid Setubuhi Gadis 15 Tahun Secara Bergiliran

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Delapan pria di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melakukan…

3 hours ago

Dekranasda Kapuas Hulu Juara Harapan 2 Parade Mobil Hias Tingkat Nasional

KalbarOnline, Solo - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan bersama Ketua Dekranasda Kapuas Hulu, Angeline Fremalco…

4 hours ago