KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc menempatkan Akhlakul Karimah menjadi visi membangun Kabupaten Sambas. Dia mengharapkan daerah yang dipimpinnya menjadi negeri yang berkah. Karenanya, selaku pemimpin daerah, Atbah berkepentingan agar Akhlakul Karimah mewarnai semua sendi pembangunan Kabupaten Sambas.
Agenda bermalam di desa pun menjadi media penting Bupati menyerukan gerakan akhlakul karimah untuk keberkahan negeri. Dia mengajak masyarakat turut mendukung hadirnya akhlakul karimah minimal dalam pribadi masing-masing.
Menghadirkan akhlakul karimah menurut Atbah dapat dimulai dari hal yang sederhana dan mudah dilaksanakan. Dicontohkan dia, silaturahim atau silaturahmi adalah satu dari beberapa diantara kegiatan yang dapat diterapkan.
“Silaturahim, asal kata dari silah dan Rahim, silah artinya hubungan, Rahim bisa diartikan kandungan. Silaturahim adalah upaya kita menghadirkan rasa atau hubungan persaudaraan layaknya keakraban saudara kandung,” ujar Bupati saat mengisi agenda bermalam di desa Semparuk, tepatnya di Masjid Ar Raudhah, beberapa waktu lalu.
Atbah mengingatkan jangan meremehkan hubungan persaudaraan. Kata dia, seseorang bisa mendapatkan keberkahan dari Allah, satu diantaranya disebabkan keberadaan saudara.
“Saya contohkan, saya diamanahkan jabatan Bupati Sambas, karena suara saudara-saudara kita, satu suara saja memberikan pengaruh yang besar. Jadi jangan remehkan saudara,” pesannya.
Kondisi sosial lainnya yang perlu mendapatkan perhatian bersama terang Bupati adalah maraknya maksiat. Dia mengajak masyarakat peduli akan keberadaan maksiat dilingkungannya sendiri.
“Semakin banyak maksiat yang terjadi, semakin membuka peluang datangnya Azab Allah. Hingga saat ini masih belum diturunkannya azab tersebut, munkin dikarenakan masih ada Saudara-saudara kita yang berdzikir kepada Allah, masih banyak yang melaksanakan sholat malam,” ungkap dia.
Dijelaskan Atbah, jangan membenci pelaku maksiat secara berlebihan. Tetapi yang perlu diperangi kata Bupati adalah prilaku atau perbuatan maksiat tersebut. Dia menghimbau agar pelaku maksiat segera taubat.
“Caranya dengan berniat mendekatkan diri kepada Allah, kurangi perbuatan maksiatnya secara perlahan-lahan. Memang awalnya akan menjadi hal yang sulit, tapi yakinlah bahwa Allah menolong kita,” paparnya.
Akhlakul karimah, lanjut Atbah harus terus menerus dilakukan, minimal dengan cara komunikasi dan pendekatan persuasive. Sebut dia, perlu dilakukan dari hati kehati secara santun.
“Minimal kita jangan diam terhadap maksiat yang jelas-jelas terjadi dihadapan kita. Kita harus memberikan rasa kepedulian kita,” tandasnya. (Mur/Hms)
KalbarOnline, Pontianak - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat mencatat ada 1.561 kasus Gigitan Hewan…
KalbarOnline, Putussibau - Majelis hakim PTUN Pontianak mengabulkan permohonan perkara atas nama Floradarosari yang merasa…
KalbarOnline, Kuhu Raya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan 45 nama…
KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak telah menetapkan 45 nama Anggota Dewan…
KalbarOnline, Pontianak - Peringatan 17 Agustus 2024 bakal menjadi momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik…
KalbarOnline, Sintang - Mohamad Indra Maulana, warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia setelah…
Leave a Comment