Categories: Kubu Raya

Mengenai Intoleransi dan Ekstrimisme, Ini Paparan Wabup Hermanus Pada Forum INFID dan Komnas HAM

KalbarOnline, Kubu Raya – Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu Kabupaten seperti miniaturnya Indonesia dengan keberagaman suku, agama, ras dan adat budaya, yang hidup berdampingan secara Harmonis.

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sejak pertengahan 2014 lalu membuat komitmen untuk membangun Kubu Raya yang harmonis, maju, berbudaya dan berdaya saing.

Gambaran keharmonisan Kubu Raya juga dimulai dari keharmonisan dan kekompakan pemimpinnya. Antar Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan para pejabat di Kubu Raya termasuk hubungan Pemerintah dengan DPRD senantiasa harmonis dan kompak dalam membangun Kubu Raya.

Hal itu diutarakan Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus dalam diskusi bersama INFID dan sejumlah Bupati/Walikota di Jakarta yang mengusung tema Memperkuat Peran Pemerintah Daerah untuk mencegah Intolerasi dan ekstrimesme, di Jakarta, Kamis (7/12).

Hermanus menegaskan bahwa Kubu Raya merupakan daerah yang sangat harmonis, toleransi di tengah masyarakat masih terjaga dengan baik. Ini merupakan modal berharga sebagai fondasi dan sebagai benteng bagi maraknya isu-isu intoleran di sosial media.

“Kita berkeyakinan bahwa Kubu Raya akan selalu harmonis dan masyarakatnya tetap hidup berdampingan dengan sangat baik seperti yang ada sekarang ini. Dan ini kita akan terus pertahankan dan jaga bersama-sama,” ucap Wabup Hermanus.

Dirinya mengatakan dalam mencegah munculnya sikap dan tindakan intoleran serta ekstrimisme, Kubu Raya telah membentenginya dengan muatan lokal keagamaan. Dalam muatan lokal keagamaan semua agama mendapat tempat yang sama. Dan dengan muatan lokal keagamaan anak-anak sejak dini telah dibiasakan dengan saling menghargai dan saling menghormati satu dengan yang lain.

Disamping itu, Pemerintah Kubu Raya juga senantiasa menyatukan seluruh budaya seluruh adat istiadat yang ada, sebagai sebuah kekayaan dan aset daerah. Dengan memakai pakaian adat saat upacara-upacara baik HUT Kubu Raya dan Hari besar lainnya seperti Sumpah Pemuda. Dengan demikian Pemerintah telah membangun kebiasaan bahwa perbedaan adalah sebuah keindahan untuk membangun persatuan dan kesatuan. (Ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

123 Atlet PPLPD se-Indonesia Ikuti Kejurnas Angkat Besi di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 123 atlet pelajar se-Indonesia mengikuti kejuaran cabang olahraga (cabor) angkat besi…

16 mins ago

Aplikasi Polis Permudah Pelayanan Jasa Laboratorium Lingkungan Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Keberadaan Pontianak Laboratory Information System (Polis) mempermudah para pelanggan jasa laboratorium UPT…

18 mins ago

Banyak Atlet Pelajar Berprestasi, Kalbar Jadi Tuan Rumah Kejurnas Angkat Besi PPLP/D

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka event kejuaran nasional (kejurnas) cabang olahraga…

20 mins ago

Maju Pilkada, Romi Wijaya Mengundurkan Diri dari Penjabat Bupati Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Romi Wijaya menyatakan kalau ia telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya…

7 hours ago

Sembari Lestarikan Budaya, Windy Harap Barape’ Sawa’ Mampu Dongkrak Jumlah Wisatawan ke Kalbar

KalbarOnline, Bengkayang - Penjabat (Pj) Ketua TP PKK yang juga merupakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga…

7 hours ago

PJ Gubernur Harisson Lantik Gutmen Nainggolan Sebagai Pj Bupati Landak yang Baru, Gantikan Samuel

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson melantik Pj Bupati Landak yang baru,…

7 hours ago