Categories: Sintang

Buka Workshop Tata Ruang Kawasan Lingkar Saran, Ini Pesan Wabup Askiman

KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Askiman membuka workshop tata ruang dan rencana pengelolaan kawasan Lingkar Saran, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, di Balai Ruai, Kompleks Rumah Dinas Jabatan Bupati Sintang, Kamis (9/11).

Dalam sambutannya Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan bahwa berdasarkan hasil kajian yang sudah dilakukan, Pemerintah Kabupaten Sintang menilai kawasan tersebut sangat bermanfaat, termasuk bofara tentang tata ruang, sebagai pengakuan hak adat dan kawasan hak adat, yang menjadi harapan kita semua.

Menurutnya, perlu diketahui untuk merubah perda tentang tata ruang tidak gampang, harus melalui proses pengajuan ke Pusat.

Namun Pemerintah Kabupaten Sintang akan tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat tentang tata kelola kawasan Lingkar Saran di Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang tersebut.

“Pemkab juga akan memberikan satu dukungan luar biasa dalam rencana ini, karena akan  memberikan kontribusi yang nyata dan optimal bagi pembangunan yang berwawasan lingkungan,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa pesan serta ucapkan terimakasih kepada Keling Kumang Grup (KKG), sebagai mitra pembangunan di Kabupaten Sintang dapat berlanjut.

Termasuk tim gabungan Untan dan UPB yang telah melakukan kajian akademik dan pemetaan secara partisipatif.

Sementara itu, menurut Direkting Keling Kumang Grup, Yohanes, Workshop ini   dilaksanakan, mengingat kawasan lingkar saran ini mencakup 8 desa, dan 8 desa tersebut sudah melakukan pemetaan secara partisipasif dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

Namun dari jumlah 8 desa tersebut ada 1 desa yang sudah melakukan pemetaan sejak tahun lalu, dimana masyarakat terjun secara langsung ke lapangan guna musyawarah mengenai tapal batas lingkar saran dan sudah selesai dilakukan pada 8 desa.

Menurutnya data rencana pengelolaan kawasan lingkar saran di kecamatan tempunak Kabupaten Sintang, tersebut sudah ada, diantaranya beberapa luas hutan pekarangan, lahan sekunder, hutan primer termasuk luas sawah, dan sudah dilakukan kajian akademik oleh Untan dan UPB sebagai hutan adat.

Dengan adanya kajian akademik hutan adat yang sudah tersebut, Yohanes berharap secepatnya dapat ditindaklanjuti Pemerintah Daerah, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan lingkar saran, Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. (Sg/Hms)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Ramai Soal UKT Naik, Ini Biaya Kuliah Untan Pontianak

KalbarOnline.com – Penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)…

4 hours ago

Cegah Kecelakaan, U-Turn Pondok Indah Lestari Ayani 2 Ditutup

KalbarOnline, Kubu Raya - Satlantas Polres Kubu Raya bersama P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional)…

4 hours ago

170 Warga Binaan Pemasyarakatan Dapat Remisi Khusus dari Kemenkumham Kalbar

KalbarOnline, Singkawang - Sebanyak 170 warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang beragama Budha mendapatkan remisi khusus…

4 hours ago

Menyatu dengan Alam di Taman Nasional Gunung Palung: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kalbar - Indonesia terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, dan salah satu permata tersembunyi…

7 hours ago

Menyusuri Keindahan Air Terjun Riam Dait di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Landak - Indonesia dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, salah satunya adalah Air Terjun…

7 hours ago

Pesona Air Terjun Lubuk Mantuk: Destinasi Wisata Alami di Kapuas Hulu

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Indonesia adalah surga bagi pecinta alam dengan berbagai macam keindahan alam…

7 hours ago