KalbarOnline, Kapuas Hulu – Keluhan petani lada di perbatasan mengenai harga pupu yang terbilang mahal, menjadi atensi serius Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir.
Ia menyatakan pupuk lada di Indonesia memang kualitasnya sangat berbeda dengan pupuk Malaysia.
“Kalau kualitas pupuk dari Malaysia sudah bagus, tentu harganya juga berbeda dengan pupuk dari Indonesia sendiri. Jadi kita juga bisa memaklumi kalau harga pupuk dari Malaysia jadi mahal,” ujarnya.
Bupati meminta supaya petani lada membuat kelompok tani (Poktan), sehingga dapat membuat proposal supaya keluhan petani lada itu bisa diatasi pemerintah.
“Kalau sudah ada proposal minta bantuan pupuk dari kelompok tani lada, maka kita Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan bantu untuk pupuk subsidi, sehingga serius mengembangkan potensi lada di perbatasan,” tuturnya
Terlebih lagi, lanjutnya, salah satu program Menteri Pertanian, agar masyarakat tidak lagi membeli lada ke Malaysia, namun lada yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan Indonesia.
“Saya pikir pemerintah kita sudah cukup serius di bidang pertanian, asalkan petani juga serius mengembangkannya dengan baik di perbatasan,” tandasnya. (Haq)
KalbarOnline, Pontianak - Berdasarkan hasil kurasi terbaru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI,…
KalbarOnline, Pontianak – Kota Pontianak akan turut berpartisipasi memeriahkan acara tahunan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)…
KalbarOnline, Pontianak - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI telah mengumumkan sedikitnya 500 desa…
KalbarOnline, Pontianak - Seorang pemilik bengkel berinisial A (46 tahun) di Jalan Tanjung Raya 2,…
KalbarOnline, Pontianak - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Provinsi Kalimantan Barat bakal menggelar…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…
Leave a Comment