Categories: Sanggau

20 Tenaga Guru Honor Daerah Datangi DPRD Sanggau Adukan Nasibnya

Diberhentikan karena disinyalir menggunakan ijazah palsu

KalbarOnline, Sanggau – Sekitar 20 tenaga guru honor daerah di Sanggau mendatangi DPRD Sanggau, melakukan audiensi di ruang rapat Kantor DPRD Sanggau, Selasa (31/10) lalu.

Diketahui, para tenaga guru honor daerah yang sudah bekerja selama dua tahun tersebut diberhentikan dari pekerjaannya karena disinyalir menggunakan ijazah palsu.

Para guru tersebut diterima Komisi D DPRD Sanggau yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sanggau, Usman. Kedatangan mereka dalam rangka mempertanyakan kejelasan nasib mereka.

Pelaksana tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sanggau, Sudarsono menyatakan bahwa pihaknya memahami keluhan tenaga guru kontrak ini ke DPRD. Mereka menjadi korban karena disinyalir menggunakan ijazah palsu.

Karenanya, lanjut Sudarsono, pada hari ini mereka menggelar pertemuan dengan para guru kontrak bersama DPRD untuk mencari jalan ke luar.

“Kami mendengarkan keluhan para guru kontrak ini dan sudah melakukan klarifikasii ijazah mereka ke Universitas Darul Ulum di Jawa Timur dan ternyata nama-nama mereka tidak terdaftar disana. Inilah letak masalahnya,” tuturnya.

Ia mengaku bahwa pada audiensi bersama para guru kontrak dan Komisi D DPRD Sanggau tersebut dalam rangka mencarikan solusi terbaik mengenai nasib para guru honor daerah tersebut.

“Salah satu solusi yang ditawarkan oleh DPRD tadi, mereka disarankan mengajar di PAUD yang digaji menggunakan dana BOS bukan dana tenaga guru kontrak dan tidak perlu menggunakan ijazah S1,” tukasnya.

Ia juga menambahkan, para guru kontrak ini adalah mereka yang diterima sebagai guru kontrak tahun 2015. Mereka adalah korban Perguruan Tinggi (PT) yang mengatasnamakan Darul Ulum Jombang Jawa Timur yang membuka perkuliahan di Tayan dan Balai.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Sanggau, Usman menyampaikan bahwa DPRD menerima keluhan para guru kontrak yang disinyalir menggunakan izajah palsu.

Sesuai dengan fungsi DPRD, pihaknya menyatakan siap memfasilitasi keluhan mereka dan siap mencari solusi.

Untuk itu, Usman meminta Bupati beserta seluruh jajarannya melakukan pengawasan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang terindikasi ilegal di Sanggau.

“Kami berharap tidak ada lagi masyarakat kita yang menjadi korban. Kita juga meminta agar masyarakat berhati-hati memilih perguruan tinggi supaya tidak menjadi korban ijazah palsu,” tandasnya.

Hadir dalam diskusi, Asisten II Setda Sanggau, H Roni Fauzan, Kabag Hukum Setda Sanggau, Yakobus, Sekretaris BKPSDM Sanggau, Herkulanus dan Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sanggau, Sudarsono. (Leo)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Aksi Srikandi PLN Penerus Kartini untuk Generasi Emas

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Palangkaraya melalui gugus tugas Srikandi PLN…

22 mins ago

Dirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali Andal

KalbarOnline.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo meninjau langsung Posko Utama Kelistrikan Konferensi…

27 mins ago

Polisi Selidiki Video Viral Aksi Perundungan di Sentap Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort ( Polres) Ketapang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait viralnya…

4 hours ago

Kembangkan Minat Baca Sejak Dini, Disperpusip Gelar Lomba dan Bazar Buku

KalbarOnline, Pontianak – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak sukses menggelar acara Lomba Bercerita…

7 hours ago

Pulau Simping: Keindahan Tersembunyi di Singkawang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Singkawang - Singkawang, sebuah kota di Kalimantan Barat, dikenal dengan pesona alamnya yang memikat.…

7 hours ago

Puluhan Pasutri Hadiri Seminar Mengatasi Kesulitan Hamil di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berusaha atau melakukan program untuk…

7 hours ago