Categories: Pontianak

Saprahan Wujud Nyata Hormati Tamu

Festival Saprahan Upaya Lestarikan Budaya

KalbarOnline, Pontianak – Masih dalam rangka menyambut Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak kembali menggelar Festival Saprahan se-Kota Pontianak.

Festival Saprahan yang rutin digelar setiap menjelang Harjad Kota Pontianak ini merupakan keempat kalinya.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, dalam saprahan ini mengandung filosofi yang sangat bagus untuk tatanan kehidupan di era globalisasi, di mana budaya-budaya luar yang tidak cocok dengan kondisi di negara ini bisa menjadi filter melalui budaya lokal seperti saprahan.

“Kenapa saprahan kita tonjolkan, karena dalam saprahan itu terkandung wujud nyata dari sikap yang harus diwujudkan oleh orang-orang melayu dalam menghormati tamu, tatanan rapi dalam penyajian makanan dan rasa. Cara penyajiannya itu wujud penghormatan kepada tamu yang ada,” jelasnya saat membuka Festival Saprahan se-Kota Pontianak di Gedung Pontianak Convention Center, Rabu (11/10).

Melalui saprahan itu pula, lanjut Sutarmidji, juga sebagai implementasi dari marwah atau kehormatan orang melayu terhadap makanan-makanan yang harus diperlakukan sebagaimana mestinya. Selain itu, dalam saprahan terkandung makna bagaimana seseorang bisa disiplin, saling menghargai, duduk bersila tanpa ada perbedaan antara satu dengan yang lain.

“Kecuali kepala saprahan atau orang-orang tua yang disegani dan dihormati, tokoh masyarakat maupun para pejabat yang menjadi tamu dalam saprahan itu,” terangnya.

Sutarmidji menyebut, hingga tahun kelima nanti, pihaknya masih terus mengupayakan untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat, Pontianak khususnya, Kalbar dan Indonesia umumnya.

Saat ini, kata dia, saprahan menjadi salah satu dari tiga warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dua warisan budaya tak benda lainnya adalah Arakan Pengantin dan batik corak insang.

“Tanggal 15 Oktober ini akan ada Festival Arakan Pengantin dan mudah-mudahan itu bisa dinikmati masyarakat Pontianak,” ucapnya.

Dirinya berharap Festival Saprahan ini terus bisa mengembangkan kreasi-kreasi yang muncul dari para peserta. Tidak hanya kalangan dewasa, Festival Saprahan ini pula sudah digelar untuk tingkat pelajar SMP dan SMA. Ke depan, Festival Saprahan ini tidak hanya melibatkan pelajar maupun TP-PKK saja, tetapi juga mengikutsertakan organisasi seperti Majelis Adat Budaya Melayu (MABM).

“MABM harusnya bisa ikut dan harusnya bisa juara. Saya berharap budaya melayu ini terus dikembangkan karena Pontianak ini identik dengan budaya melayu,” imbuhnya.

Sementara Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Lismaryani Sutarmidji menjelaskan, kegiatan Festival Saprahan ini adalah salah satu program kerja TP-PKK yang bertujuan melestarikan budaya daerah sebagai warisan yang membanggakan Kota Pontianak.

“Tahun ini adalah tahun keempat TP-PKK Kota Pontianak menggelar Festival Saprahan. Sasaran penyelenggaraan kegiatan ini adalah para kader PKK yang diharapkan dapat lebih mengenal budaya daerahnya,” jelasnya.

Menurutnya, di era keterbukaan ini sangat banyak pengaruh yang datang dari luar dan dapat merusak mental generasi muda. Bukan tidak mungkin, budaya yang sudah ada ini dapat tergerus oleh budaya luar yang belum tentu cocok untuk kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak mustahil generasi muda merasa asing dengan budayanya sendiri.

“Itulah pentingnya melestarikan budaya bangsa kita. Kami berharap melalui media pendidikan dan kepariwisataan dapat menjadi wadah pengembangan budaya bangsa,” pungkasnya.

Adapun yang berhasil merebut juara dalam Festival Saprahan ini adalah juara pertama Kelurahan Siantan Hilir, kedua Kelurahan Batu Layang dan ketiga Kelurahan Siantan Hulu. (Fat/Jim Hms)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kantor BKD Kayong Utara Terbakar

KalbarOnline, Kayong Utara - Akibat korsleting listrik, Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kayong Utara…

2 hours ago

Sopir Bus Damri Meninggal dalam Perjalanan dari Pontianak ke Pangkalanbun

KalbarOnline, Pontianak - Seorang sopir bus Damri meninggal dunia dalam perjalanan dari Pontianak menuju Pangkalanbun,…

2 hours ago

Dedikasi 39 Tahun, Muefri Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Resmi Purnabakti

KalbarOnline, Pontianak - Setelah mendedikasikan karirnya selama 39 tahun, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, Muefri…

2 hours ago

Bangga, Batik Karya Kreasi Sungai Putat Tampil Memukau di Hadapan Jokowi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi mengungkapkan rasa bangganya bahwa batik produksinya…

3 hours ago

Air Terjun Riam Macan: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat yang Sarat Makna Religi

KalbarOnline, Bengkayang - Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan keanekaragaman budaya dan suku, tetapi juga…

7 hours ago

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

18 hours ago