Categories: Sintang

Program GGD Sempat Ditolak di Sintang, Ini Penjelasan Bupati Jarot

KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno menegaskan sejak awal program Guru Garis Depan (GGD) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) memang sempat ditolak oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang.

Awalnya, Pemkab Sintang menginginkan adanya pencampuran antara putra-putri daerah dan putra-putri luar daerah dengan proporsional. Namun, tetap memprioritaskan putra-putri daerah.

Pertimbangan lainnya adalah alasan medan dan wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) yang memang beragam.

GGD asal luar Sintang belum bisa dipastikan apakah betah menetap dan mengajar di daerah pelosok dan pedalaman.

“Yang menentang tidak hanya Pemkab Sintang. Kalbar khususnya juga menolak. Tapi karena defisit guru, kami masih memikirkan ulang penolakan tersebut. Kami terima, karena memang jumlah guru kurang di Kabupaten Sintang,” ujar Bupati Jarot.

Beberapa waktu lalu, Jarot menerangkan dirinya telah menandatangani Surat Keputusan (SK) Penetapan GGD di Jakarta.

Sebenarnya, program ini memberi kesempatan putra-putri terbaik seluruh Indonesia untuk ikut tes, termasuk Kabupaten Sintang.

Namun, diakui persyaratan seleksi GGD di tahun lalu terbilang sulit bagi putra-putri daerah, lantaran mengharuskan peserta memiliki sertifikat pendidik.

“Kebijakan ini dikocok supaya merekat kesatuan nasional. Misal, orang Sumatera ditugaskan ke Kalimantan, begitu juga sebaliknya,” papar Bupati.

Saat proses seleksi, 33 putra-putri daerah Kabupaten Sintang ikuti tes GGD. Lalu, menyusut jadi 18 orang dan kembali mengkerucut jadi enam orang. Akhirnya hanya, satu orang lulus.

“Kabupaten Sintang mendapat kuota GGD sebanyak 297 orang. Dari jumlah itu, 36 orang mengundurkan diri. Jadi, hanya 261 orang saja di SK. Kami berharap 261 GGD betah saat mengabdi selama 10 tahun di wilayah 3 T Sintang,” harap Bupati.

Bupati juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan menghitung ulang jumah kekurangan guru usai penempatan 261 GGD.

Dirinya juga memastikan guru honor aman pasca kedatangan GGD.

“Guru honor dan kontrak daerah tetap ngajar. Sintang masih kekurangan guru. Kami buka peluang guru kontrak daerah bagi putra-putri daerah tahun ini,” pungkasnya. (Sg)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

7 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

12 hours ago

Pemkot Pontianak Salurkan 41 Hewan Kurban, Salat Idul Adha Digelar di Depan Kantor Wali Kota

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…

14 hours ago

Pj Wako Sebut Persyaratan Lunas PBB di PPDB Sifatnya Edaran, Dilampirkan Saat Siswa Dinyatakan Diterima

KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…

14 hours ago

Kapolsek Pulau Maya Beri Pembinaan Cegah Bullying di SMP Negeri 03 Pulau Karimata Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas  mengunjungi…

14 hours ago

Pemkot Pontianak Larang Penggunaan Kantong Plastik untuk Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…

14 hours ago