Categories: Pontianak

Sutarmidji Tekankan Pentingnya Baca Pola Pikir Masyarakat dalam Penerapan Program

Beda Wilayah, Beda Karakter

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menilai, pentingnya membaca pola pikir masyarakat dalam menjalankan sebuah program dikarenakan karakter masyarakat satu daerah dengan daerah lainnya bisa berbeda. Misalnya penguatan polisi masyarakat (polmas) dalam Program Masyarakat Kita.

“Penguatan polmas dengan program masyarakat kita ini betul-betul kita kuasai dulu karakter masyarakatnya, karakter orang atau personal yang akan kita tangani, baru kemudian kita bisa carikan solusinya seperti apa,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara silaturrahmi dengan jajaran Polresta Pontianak dalam rangka penguatan Polmas melalui program Masyarakat Kita, sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) program tersebut di Aula Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak, Kamis (13/7).

Sebagai contoh, Wali Kota dua periode ini menyebut penanganan masalah di Pontianak Timur tidak sama dengan penanganan masalah di wilayah Pontianak Selatan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kultur, tingkat kesejahteraan maupun pola pikir masyarakat di wilayah itu.

“Saya biasanya menerapkan seperti itu sehingga penanganan satu daerah dengan daerah lainnya tidak bisa sama,” jelas Sutarmidji.

Bicara soal masyarakat, lanjut dia, tidak terlepas kaitannya dengan ilmu sosiologi. Sebab itu, harus dipelajari juga pola-pola perilaku masyarakat. Bila itu tidak dikuasai, maka tidak akan pernah capaian-capaian untuk pembinaan masyarakat itu sesuai dengan yang diharapkan.

“Saya ingin ada beberapa kelurahan dan kawasan betul-betul tidak ada tindak kejahatan atau nihil kriminalitas selama setahun. Kalau kehidupan di lingkungan sudah sedemikian harmonis, maka semua masyarakat juga yang merasakan kenyamannya. Saya yakin itu bisa,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Pontianak ini menekankan perlunya data dalam melakukan suatu pekerjaan. Sebab tanpa data, selain progresnya tidak akan bagus, program yang sudah disusun juga tidak akan berhasil.

“Kerja harus dengan data, jangan biasakan kerja tanpa data karena progresnya tidak akan bagus. Banyaknya program yang gagal dilaksanakan karena tidak pernah mendapatkan data yang valid,” ungkapnya. (Fat/Jim Hms)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Warga Padati Halaman Polresta Pontianak, Nobar Indonesia Versus Uzbekistan

KalbarOnline, Pontianak - Ribuan warga Kota Pontianak memadati halaman Polresta Pontianak untuk nonton bareng (nobar)…

3 hours ago

Ribuan Penari Meriahkan Kalbar Menari 2024 di Pendopo Gubernur

KalbarOnline, Pontianak - “Serentak Menari, Bergerak Bahagiakan Bumi” menjadi tema yang diambil dalam peringatan Hari…

3 hours ago

1.085 Atlet Pelajar Siap Berlaga di Popda Kota Pontianak 2024

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 1.085 atlet pelajar SMP dan SMA se-Kota Pontianak siap berlaga pada…

4 hours ago

Bingkisan Kebahagiaan PLN untuk Warga Kalsel yang Membutuhkan

KalbarOnline.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran…

5 hours ago

Dekranasda Kalbar Dukung Gallery Rika Ayub Design Turut Majukan Fashion Wastra Khas Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy…

7 hours ago

Pentingnya Imunisasi Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

KalbarOnline, Pontianak - Setiap orang memiliki imunitas yang berbeda, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit…

8 hours ago