Categories: Sintang

Dialog Interaktif, Wabup Sampaikan Sejumlah Perencanaan Pembangunan

Sudah Rancang Pembangunan Jalan Ringroad dari Sungai Ana Menuju Nenak

KalbarOnline, Sintang – Ruang menjadi salah satu komoditi yang mahal dan eksklusif sebab ruang cenderung semakin sedikit, sedangkan jumlah penghuni ruang dengan segala kepentingannya semakin meningkat dan kompleks.

Untuk itu, ruang perlu ditata dan direncanakan. Pemkab Sintang bersama DPRD Sintang sudah mengesahkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2015 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sintang tahun 2016-2036.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sintang, Askiman saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif dengan masyarakat Kabupaten Sintang yang disiarkan langsung oleh Pro 1 RRI Sintang di Balai Pegodai Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Kamis, (9/03/2017).

Disampaikan Askiman dalam menyusun rencana tata ruang wilayah, pihaknya memperhatikan lahan untuk pusat pemukiman dan kawasan strategis, pengelolaan sarana dan prasana, pengelolaan pertanian, perkebunan, pariwisata, kawasan hutan lindung, mitigasi bencana, ketahanan dan keamanan negara.

“Memang saat ini ada 41 desa masih masuk dalam kawasan hutan sehingga masyarakat tidak bisa membuat sertifikat rumah dan tanah mereka. tetapi kami terus berjuang untuk mengeluarkan desa tersebut dari status kawasan hutan, memang tidak mudah, tetapi kami sudah ajukan perubahan status tersebut,” terangnya.

Beberapa pembangunan, kata Askiman, harus mendapatkan ijin dari pemerintah pusat. Seperti di Desa Suak Medang Kecamatan Ketungau Hulu saat ini tidak bisa dibangun SMP baru karena tanahnya masuk kawasan hutan dan tidak bisa diurus sertifikatnya, padahal jumlah siswa memenuhi syarat untuk dibangun SMP baru.

“Status kawasan hutan memang menghambat kita dalam membangun desa tersebut. ini tantangan luar biasa kami untuk terus memperjuangkan perubahan status tersebut. Pembangunan jalan juga ada yang harus menabrak kawasan hutan produksi, sehingga status hutan harus diubah terlebih dahulu, dan ini harus kita koordinasikan,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Askiman untuk menata Kota Sintang dan mengurangi kemacetan di masa mendatang, pihaknya juga sudah rancang pembangunan jalan ringroad dari Sungai Ana menuju Nenak dan membangun jembatan rangka baja di Dedai.

“Di belakang Taman Entuyut dan galeri akan dibangun alun-alun ruang terbuka hijau,” tuturnya.

Sementara, Mulyadi Kabid Penataan Ruang Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan menyampaikan rencana tata ruang wilayah harus dibuat turunannya yakni  dalam bentuk rencana 21 detail tata ruang (RDTR).

“RDTR yang sedang disusun adalah Kota Sintang dan RDTR Sungai Ukoi. 21 RDTR harus kami selesaikan dalam 3 tahun setelah Perda RTRW ditetapkan. Dari RDTR Kota Sintang, ada 20 persen ruang terbuka hijau (RTH) harus disiapkan oleh Pemda Sintang dan 10 persen harus disiapkan masyarakat. Berdasarkan data kami, di Kota Sintang sudah lebih dari 28 persen RTH sudah dibangun Pemkab Sintang, jika 10 persen sudah dilaksanakan masyarakat, maka RTH di Kota Sintang akan mencapai 38 persen. Saat ini baru Tugu BI yang dibangun dengan CSR Bank Indonesia, selebihnya belum ada RTH yang dibangun swasta melalui CSR,” tukas Mulyadi.

“Dipertigaan Sungai Kapuas dan Melawi di sebut sabuk hijau sehingga 15 meter dari bibir sungai merupakan ruang terbuka hijau, dan sudah mulai dibangun taman-taman. Pemanfaatan ruang di Kota Sintang oleh masyarakat ada yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” timpalnya.

Sementara itu, Sumarno selaku Tokoh Masyarakat Sintang menyampaikan sudah tinggal di Sintang sejak 1980, saat Kota Sintang masih banyak hutan.

“Dan sekarang pembangunan sangat pesat di Kota Sintang. Kota ini terus maju, namun perlu pembenahan dalam hal tata ruang. Saya sering keliling di Kota Sintang, saya merasakan jalan dalam kota sudah mulai terasa sempit dan perlunya penambahan lebar jalan supaya kedepannya tidak macet. Singkatnya, Kota Sintang perlu penataan yang baik,” harapnya.

Sementara salah seorang warga Sintang yakni Hendra menyarankan agar penegakan aturan batas simpadan jalan harus mulai sekarang.

“Supaya kedepannya tidak mengalami masalah,” terang Hendra yang berinteraksi langsung dengan Wakil Bupati Sintang via telpon. (Sg/Hms)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

15 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

15 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

17 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

17 hours ago

Sarina, Finalis Putri Hijabfluencer Kalbar 2024 Asal Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Sarina (18 tahun) lahir di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten…

1 day ago

Hadapi Seleksi STQ dan TC, Pengurus LPTQ KKU Audiensi ke Pj Bupati Romi Wijaya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kayong Utara (KKU) melakukan…

1 day ago