Categories: Kubu Raya

Hutan Mangrove Kubu Raya Terlengkap di Dunia

KalbarOnline, Kubu Raya – Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus bersama Duta besar Kerajaan Norwegia meresmikan objek wisata lokasi ekowisata mangrove dan hutan desa di Bentang Pesisir Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya.

Hutan mangrove tersebut merupakan jenis hutan yang terlengkap di dunia, sekitar 80 persen dari total jenis mangrove berada di sana. Perjalanan menuju ke lokasi tersebut bisa menggunakan speedboad dari Pelabuhan Rasau Jaya yang memakan waktu kurang lebih dua jam.

Direktur Sahabat Masyarakat Pesisir (Sampan) Fajri Nailus, mengatakan 30 jenis pohon mangrove berada di lokasi ekowisata diantaranya dari nipah, nyirih, dan banyak lainnya.

“Ini potensi wisata yang sangat baik, yang patut dikembangkan. Terlebih di dalamnya terdapat beberapa habitat yang langka seperti Pesut, Bekantan, Kucing Bakau, Ikan Tiris dan beberapa hewan lainnya. Juga bisa menikmati kuliner khas yang sangat kaya sekali, seperti kepiting, udang dan macam-macam,” papar, Fajri pada saat acara peresmian Kawasan Ekowisata Mangrove dan Hutan Desa di Batu Ampar, Senin (27/2) kemarin.

Dirinya mengatakan sejak tahun 2013 pihaknya telah menfasilitasi masyarakat, mendorong secara bersama-sama, untuk pengelolaan hutan desa. Di sana terdapat 11 desa 10 diantaranya berada di dalam kawasan hutan.

“Sampan akan membuat paket wisata hutan mangrove, tidak hanya menawarkan jalur perjalanan pada hutan mangrove tetapi juga wisata pendidikan, pemancingan dan petualangan ke bukit Bongkok yang ada di desa Batu Ampar. Dari sana kita bisa melihat pemandangan Laut Cina Selatan dengan leluasa,” terang Fajri, menjelaskan ke para pengunjung.

Tak hanya sampai disitu, Lembaga Sahabat Masyarakat Pesisir tersebut juga akan menawarkan paket wisata sejarah untuk berkunjung ke kerajaan Kubu yang akan dijadikan dalam satu paket perjalanan. Dirinya mengungkapkan, lahan hutan mangrove yang sudah di SK kan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Desa Batu Ampar seluas 30 ribu hektare.

Hal ini menurutnya akan menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, termasuk sebagai paket wisata. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Sederet Kerajinan Ekraf Kalbar Bakal “Mejeng” di HUT ke-44 Dekranas Tahun Ini, Apa Saja?

KalbarOnline, Pontianak- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus mematangkan kesiapan menghadapi…

57 mins ago

Terpilih Aklamasi, Daniel Tangkau Lanjut Pimpin Ikadin Kalbar 2024 – 2028

KalbarOnline, Pontianak – Daniel Edward Tangkau kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Provinsi…

11 hours ago

Ramai-ramai Kritik Hasyim Asy’ari, Statemen Caleg Terpilih Boleh Nyalon Pilkada Bisa Jadi Problem Demokrasi dan Konstitusional

KalbarOnline, Nasional - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritik argumentasi Ketua KPU RI, Hasyim…

11 hours ago

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

1 day ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

1 day ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

1 day ago