Categories: Pontianak

Butuh Peran Aktif Masyarakat Tuntaskan Kawasan Kumuh

KalbarOnline, Pontianak – Kelurahan Benua Melayu Laut merupakan salah satu dari 15 kelurahan prioritas penanganan kawasan kumuh di Kota Pontianak. Dalam rangka persiapan pelaksanaan sosialisasi kegiatan penataan lingkungan pemukiman dalam upaya pengentasan kawasan kumuh di perkotaan, Kelurahan Benua Melayu Laut telah menggelar Lokakarya Orientasi dan Sosialisasi Massal Rencana Penataan Lingkungan Pemukiman (RPLP) pada Sabtu (14/1) lalu.

Lokakarya tersebut melibatkan masyarakat, aparatur pemerintah, BKM Hang Tuah serta Konsultan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

Lurah Benua Melayu Laut, Lestari mengatakan, lokakarya itu bertujuan untuk menggali aspirasi masyarakat dan bagaimana kesiapan masyarakat serta upaya bersama bagi penataan kawasan pemukiman yang ideal ke depannya.

“Tentu saja semua hal tersebut harus sejalan dan selaras dengan program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak serta regulasi yang mengatur tentang penataan kawasan pemukiman,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/1).

Lestari menambahkan, penetapan kawasan kumuh itu berdasarkan tujuh indikator, yakni keteraturan bangunan, kualitas dan kelayakan jalan lingkungan, penyediaan air minum, kualitas dan kelayakan drainase, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan dan pengamanan terhadap kebakaran.

“Ditambah adanya ruang terbuka publik,” sebutnya.

Asisten Koordinator KOTAKU Bidang Infrastruktur, Priyadi meminta dalam pemaparan RPLP, masyarakat mengecek kembali validitas data secara bersama-sama sebelum dokumen tersebut disahkan. Karenanya, dibutuhkan keaktifan dan partisipasi warga dalam upaya membuat perencanaan penataan lingkungan pemukiman.

“Karena yang tahu persis permasalahan dan pembangunan seperti apa yang sesuai dan ideal bagi warga adalah warga di kawasan itu sendiri,” ungkapnya.

Dijelaskannya, program KOTAKU merupakan program dari pemerintah pusat dalam rangka pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan pemukiman kumuh. Tujuannya, untuk meningkatkan akses terhadap akses infrastruktur dan pelayanan dasar di pemukiman kumuh perkotaan.

“Sehingga terwujud pemukiman yang layak huni dan produktif serta berkelanjutan. Pemerintah pusat menargetkan nol daerah kumuh pada tahun 2019,” kata Priyadi.

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembangunan di kawasan yang telah diprioritaskan, Priyadi berharap ada aturan bersama yang mengikat komitmen warga dalam upaya penataan dan merawat aset bangunan yang telah diberikan oleh pemerintah.

“Agar pembangunan yang telah dilakukan akan bermanfaat dalam jangka waktu lama dan khususnya untuk penyelesaian permasalahan kawasan kumuh di perkotaan,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat “Flexing” Wastra Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengajak masyarakat terutama anak muda untuk…

2 hours ago

Pesan Kasatpolair Kapuas Hulu di Hari Laut Sedunia: Buanglah Sampah pada Tempatnya

KalbarOnline, Putussibau - Dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia (World Oceans Day) yang jatuh pada…

2 hours ago

Tutup TMMD ke-120 di Ketapang, Irdam XII/Tpr Harap Kerja Sama TNI dan Pemda Terus Berlanjut

KalbarOnline, Ketapang – Irdam XII/Tpr, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang menutup secara resmi TNI Manunggal…

7 hours ago

Gerebek Rumah Pengedar Narkotika, Polsek Sandai Ringkus Dua Pelaku dan Barang Bukti Sabu

KalbarOnline, Ketapang - Dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya, Polsek Sandai berhasil mengungkap…

7 hours ago

Penutupan TMMD ke-120 Desa Mayak, Sekda Sebut Program Ini Banyak Membantu Masyarakat

KalbarOnline, Ketapang - Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri upacara penutupan TNI Manunggal Membangun…

7 hours ago

WNA Tiongkok Lakukan Penambangan Ilegal, Kanwil Kalbar Tingkatkan Timpora bersama Aparat Terkait

KalbarOnline, Ketapang - Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat meminta jajaran Imigrasi kelas II…

7 hours ago