Categories: Sintang

Wakil Bupati Resmikan IPA PDAM di Merakai

KalbarOnline, Sintang – Peresmian fasilitas Instalasi Pengolahan Air Perusahaan Daerah Air Minum (IPA PDAM) ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat Nanga Merakai akan air bersih yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat seiring kualitas air sungai Ketungau yang terus menurun sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara langsung tetapi harus melalui pengolahan.

Demikian yang disampaikan Wakil Bupati Sintang, Askiman ketika melakukan Peresmian Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Dharma di Nanga Merakai Kecamatan Ketungau Tengah, Selasa (21/6).

Turut hadir dalam peresmian tersebut Wakil Ketua DPRD Sintang Terry Ibrahim, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sintang, Ny.Rosinta Askiman, Anggota DPRD Melkianus, sejumlah Kepala SKPD dan masyarakat Nanga Merakai.

Saya menghimbau kepada masyarakat agar dapat mampu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam menghidupi operasional kerja saja sudah cukup baik kelola keuangan dengan baik agar seimbang antara pengeluaran dan penerimaan. Untuk itu kelola dengan baik jaga dengan baik agar IPA ini tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, jika ada pipa bocor segera sampaikan ke petugas. Supaya air tidak terbuang dengan sia-sia,” imbaunya.

“Terlebih untuk PDAM yang masih menggunakan air bukit, maka hutan harus dijaga untuk menjaga debit air yang ada sehingga kebutuhan air bersih di Nanga Merakai menjadi 25 liter per detik. Saya juga sudah minta data dan informasi setiap desa khususnya data sumber air yang bisa dibangun instalasi sehingga air bersih bisa ada di desa-desa,” tambah Askiman.

Sementara Direktur PDAM Tirta Dharma Susanti menyampaikan instalasi pengolahan ini dibangun sejak tahun 2013 silam, “namun pada tahun 2015 direhab kembali proses pembangunannya karena ada peralatan teknis yang belum terpasang,” kata Susanti.

“Instalasi Pengolahan Air ini dibangun dari dana APBN Dana dari Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Air Minum menelan dana Rp. 8 Miliar yang berkapasitas 20 liter per detik dengan sumber air baku dari sungai ketungau,” ungkap Susanti.

Selain dari instalasi air minum yang air bakunya berasal dari sungai, ada juga instalasi yang bersumber dari air bukit dengan kapasitas 5 liter per detik dengan jumlah pelanggan 261 rumah tangga, akan tetapi menjadi kendala dikala musim kemarau datang, sumber air bukit ini kering sehingga kita ajukan ke Pemerintah Pusat untuk dibangun fasilitas lengkap dan sumber air yang lebih baik. Hingga hari ini kami sudah perbaiki 30 titik pipa yang mengalami kerusakan.

“Hingga sekarang sudah ada 200 pelanggan yang sudah daftar, sudah bayar 50 orang dan sudah pasang instalasi sebanyak 20 pelanggan. Jalan masuk rabat beton juga dari APBN. Menurut susanti air sungai ketungau yang berwarna merah setelah diolah dan dialirkan ke konsumen sudah tidak berwarna merah lagi tetapi sudah bersih jernih,” pungkas Susanti. (Sg)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

2 mins ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

18 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

21 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

23 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

23 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

23 hours ago