Wali Kota Dorong Wisudawan WD Mengabdi ke Daerah Asal

Sutarmidji: Jangan Ngetem di Kota Lapangan Kerja Terbatas. Berbuatlah Untuk Daerah Masing-masing

KalbarOnline, Pontianak – Financial Technology (FinTech) hangat diperbincangkan saat ini. Konsep FinTech mengadaptasi perkembangan teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial diharapkan bisa menghadirkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta modern. Model pembayaran atau transaksi dilakukan dengan teknologi.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji berencana mencanangkan Pontianak sebagai pelopor FinTech untuk Kalbar, bahkan di Indonesia.

“Sekarang sistem pembayaran sudah berkembang pesat, tidak lagi menggunakan uang cash atau tunai tetapi dengan e-money dan sejenisnya,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Yudicium Wisuda STIE, STMIK, ASM dan ABA Widya Dharma di Pontianak Convention Center, Minggu (17/9).

Baca Juga :  Turut Donorkan Darah Pada Aksi Indonesia Berdonor, Wawako Ajak Masyarakat Tak Segan Berdonor

Kaitan dengan FinTech pula, Sutarmidji menyebut, dirinya diundang sebagai salah satu narasumber dalam sebuah seminar di Singapura. Bila tidak ada halangan, dalam waktu dekat ia akan menghadiri seminar itu sebagai pembicara di hadapan 800 kepala daerah seluruh Asia memaparkan tentang FinTech.

Kepada seluruh wisudawan Widya Dharma, orang nomor satu di Kota Pontianak ini berpesan supaya mereka lebih gencar mengedukasi masyarakat untuk masuk pada dunia FinTech sehingga segala transaksi tidak lagi menggunakan uang tunai tetapi lebih banyak non tunai.

Baca Juga :  Kalbar Award 2023, Salah Satu The Best Event yang Pernah Dibuat Pemprov Kalbar

“Upayakan sebanyak mungkin sosialisasikan itu. Kita sedang sosialisasikan e-money sebab penggunaan e-money seluruh Indonesia baru 27 juta lebih dan itu lamban perkembangannya,” ungkap Sutarmidji.

Wali Kota dua periode ini juga mengingatkan supaya para wisudawan nantinya kembali ke daerah masing-masing dan manfaatkan ilmu yang mereka peroleh selama perkuliahan untuk diterapkan di daerahnya.

“Jangan ngetem di kota karena lapangan kerja terbatas. Bangun daerah masing-masing,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)

Comment